Pedagang mulai mengeluhkan mahalnya harga cabai selama kurang lebih dua pekan ini. Mereka mengaku hanya mendapat untung sedikit karena harga cabai melonjak.
Dari pantauan detikJatim di Pasar Wonokromo hari ini, harga cabai rawit per kilogram Rp 78.000-Rp 80.000. Sedangkan, harga cabai merah Rp 66.000.
"Sudah sekitar 16 hari ini harga cabai mahal. Harganya juga naik turun. Kemarin sempat agak turun, tadi malam naik lagi. Padahal dulu kulaknya cuma Rp 15.000-Rp 20.000 paling mahal," ujar Nur saat dijumpai detikJatim, di Pasar Wonokromo, Rabu (15/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nur menyampaikan, tingginya harga cabai membuatnya dan pedagang lagi tidak bisa mendapatkan banyak keuntungan.
Apalagi jika ada pembeli yang berutang, bisa-bisa ia tidak mendapatkan keuntungan sepeser pun.
"Aku kalau lombok mahal nggak bisa nyimpan uang. Umpamanya diutang wong (orang), satu kilo wes ketok (sudah kelihatan) Rp 80 ribu, terus batine (untungnya) gimana? Jane kate bati wurung bati (harusnya dapat untung, gak jadi untung)," keluh Nur.
Tak hanya Nur, keluhan serupa juga datang dari pedagang lainnya, Zaenab. Akibat melambungnya harga cabai, keuntungan yang ia dapatkan menurun.
Ia pun berharap harga cabai bisa kembali normal dan stabil seperti sebelumnya. "Ya berharap lah harga cabai ini segera stabil, biar bisa dapat keuntungan seperti dulu," kata Zaenab.
(irb/fat)