Kabupaten Lamongan didapuk jadi City Of Charm pada OPOP Expo (One Pesantren One Product) 2023. Lamongan dipercaya sebagai city of charm karena memiliki ruang tersendiri untuk mempromosikan produk unggulan pesantren.
Ini sekaligus potensi ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat berbasis pesantren. Apalagi, City Of Charm pada OPOP Expo digelar selama 4 hari di Halaman Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.
Pemkab Lamongan memanfaatkan momen ini untuk mempromosikan dan mengenalkan potensi ekonomi berbasis pesantren melalui berbagai produk unggulannya. Beberapa produk unggalan tersebut mulai dari Ponpes Sunan Drajat, Roudlotul Qur'an Sukodadi, IAI Tabah, Al falahiyah Gowah Kecamatan Turi, Darfiq, Thoriqussalam, hingga UMKM binaan Pemkab Lamongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atas nama Pemkab Lamongan, saya mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Ibu Gubernur Jawa Timur yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada Kabupaten Lamongan sebagai City Of Charm OPOP Expo 2023," Bupati Lamongan Yuhronur Effendi, Jumat (10/11/2023).
Pak Yes sapaan akrabnya memaparkan dalam memperkuat ekonomi digital berbasis pesantren, Pemkab Lamongan terus memperkuat kolaborasi antar sektor untuk mendorong sekaligus menjaga eksistensi program santripreneur. Hal ini dilakukan agar mampu berkembang menjadi sosio preneur di era ekonomi digital.
![]() |
"Berdasarkan data saat ini, di Lamongan terdapat sebanyak 23 koperasi pesantren yang telah tergabung ke dalam program OPOP dengan berbagai produk unggulan mulai dari songkok, batik tulis, kopi wali, olahan jamur, garam, pupuk organik, olahan ikan, pupuk cair, kaligrafi styrofoam, pupuk duri bandeng, jamu herbal hingga air minum dalam kemasan," paparnya.
Dia menambahkan melalui program santripreneur, Pemkab Lamongan bertekad menjadikan pesantren sebagai ekosistem kebangkitan ekonomi, sekaligus berperan memberikan pemberdayaan bagi umat dalam mempersempit kesenjangan.
"Kami terus berikhtiar untuk terus memajukan koperasi dan peluang usaha mikro, khususnya di lingkungan pesantren dengan memberikan fasilitasi promo usaha, baik dalam bentuk expo maupun menggelorakan gerakan nasional bangga buatan indonesia serta slogan lokal di Lamongan #ayoditumbasi," tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Andromeda Qomariah mengungkapkan, kegiatan tahunan untuk mempromosikan produk pesantren tergabung dalam program OPOP agar lebih dikenal masyarakat. Sekaligus memperluas mitra bisnis tahun ini yang sudah diikuti 52 unit stan produk unggulan OPOP dari santripreneur, pesantren preneur, dan sosiopreneur.
"Dengan didukung pelatihan wirausaha digital OPOP akademi, talk show proses pembiayaan keuangan syariah, pasar murah, pelatihan kewirausahaan digital, klinik pembiayaan sayariah berupa pelayanan konsultasi, klinik pelayanan usaha, bisnis forum. Sekaligus dimeriahkan dengan berbagai lomba mulai dari sholawat banjari, mewarnai anak-anak yang diikuti 500 anak, kupon belanja kelipatan 10 ribu dengan hadih umroh, lomba pemilihan dai cilik, lomba vlog, pembagian bibit manga dan jambu sebanyak 150 bibit, majelis gen Z islami dan sholawat bersama," jelasnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang membuka acara menuturkan, mengembangkan OPOP harus didukung kesiapan pemerintah maupun pesantren dalam peningkatan skill, baik secara manejerial, leadership, digital IT, finance support hingga lainnya.
"OPOP ini sesuatu banget, ayo bersama-sama kita kuatkan, kita kembangkan disisi-sisi mana potensi yang belum kita gali dan belum kita maksimalkan, jadi ada kekuatan-kekuatan yang dimiliki pesantren sehingga prespektif tradisional ini bukan berarti gaptek (gagap teknologi) dan tertinggal, sehingga harus ada proses improvment yang lebih kuat lagi bahwa pesantren tradisional sekarang ekonominya sudah keren," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar parawansa saat membuka acara.
(dpe/fat)