Gemasnya Helm Anak Buatan Perajin Mojokerto Raup Cuan Rp 2 Juta Per Hari

Gemasnya Helm Anak Buatan Perajin Mojokerto Raup Cuan Rp 2 Juta Per Hari

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 31 Okt 2023 15:41 WIB
Gemasnya helm anak-anak di Mojokerto
Gemasnya helm anak-anak di Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Kesadaran masyarakat mengenakan helm kepada anak-anak ketika berkendara menjadi peluang bisnis bagi Muhammad Kharis (35). Perajin helm di Dusun/Desa Padangasri, Jatirejo, Mojokerto ini memproduksi helm aneka model dengan motif lucu yang digandrungi anak-anak. Tak ayal, omzet penjualannya rata-rata mencapai Rp 2,25 juta per hari.

Kharis kini mempekerjakan 16 warga Desa Padangasri. Terdiri dari 12 pemuda yatim, serta 4 emak-emak, janda dan penyandang tunawicara. Sebanyak 4 pekerja perempuan khusus menjahit kulit luar dan lapisan dalam helm. Sedangkan para pemuda bagian merakit helm.

Ia mempunyai bengkel khusus pengecatan batok helm dan perakitan helm. Sebelum dilapisi dengan cat aneka warna, batok helm lebih dulu dilapisi dengan kulit sintetis atau CCI. Permukaan kulit sintetis itu sudah dibubuhi gambar dan motif lucu kesukaan anak-anak dengan teknik printing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Batok helm sudah SNI karena saya datangkan dari pabrik," kata Kharis kepada detikJatim di tempat usahanya, Selasa (31/10/2023).

Selanjutnya, di bengkel perakitan, tepian helm dipasangi bingkai yang juga berbahan CCI. Barulah bantalan sterofoam dan lapisan dalam helm dipasang. Kemudian, pekerja memasang bantalan telinga kiri dan kanan, lalu sabuk helm. Tahap akhir adalah perakitan kaca penutup helm.

ADVERTISEMENT

"Kapasitas maksimal produksi kami 100 helm per hari," terang Kharis.

Setiap harinya, industri rumahan helm anak milik Kharis memproduksi 15 model helm untuk anak usia 1 tahun sampai helm dewasa. Khusus helm anak, motif paling laris bergambar Sinchan, Kungfu Panda, Kapten Amerika, Spiderman, Tayo, Upin-Ipin, Pororo dan Hello Kitty.

Kharis juga mendesain helm anak sendiri yang berbeda dengan produsen lainnya. Yaitu helm kid animal cat, helm sinchan polos dan model semi cat. Model kid animal cat menggunakan kain bulu untuk lapisan luarnya sehingga lembut disertai dekorasi kuping kucing sehingga tampilannya lebih lucu.

Gemasnya helm anak-anak di MojokertoGemasnya helm anak-anak di Mojokerto Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim

"Saya desain model sendiri agar penjualan lebih tinggi karena beda dengan produk orang lain," jelasnya.

Karena kaya motif yang lucu, helm buatan Kharis digemari anak-anak. Rata-rata ia mampu menjual 30 helm anak dan 15 helm dewasa setiap harinya. Pemasaran secara offline kepada para reseller di Mojokerto, Jombang, Semarang dan Balikpapan. Sedangkan penjualan online ke berbagai daerah di Indonesia. Omzetnya saat ini rata-rata Rp 2.250.000/hari.

"Penjualan paling dominan helm anak-anak usia 4 sampai 12 tahun. Untuk harga dan kualitas kami bersaing, tapi kami punya model yang tidak banyak diproduksi," ujarnya.

Khusus anak-anak, Kharis memproduksi helm untuk lingkar kepala 50-58 cm. Ia mematoknya dengan harga Rp 30.000, Rp 35.000, Rp 50.000 dan Rp 70.000. Variasi harga helm anak tergantung motif dan kualitas bahan untuk lapisan luar dan dalam. Misalnya helm kid animal cat ia jual Rp 50.000, sedangkan motif semi cat atau perpaduan cat dan printing Rp 70.000.

"Helm ukuran lingkar kepala 58-60 cm untuk dewasa. Harganya Rp 70 ribu hingga Rp 75 ribu," cetusnya.

Kharis yang dulunya montir dump truck, banting setir memproduksi helm anak sejak 2015. Sebelum itu, ia sempat belajar membuat helm anak dari kakak kandungnya yang juga warga Desa Padangasri sekitar 6 bulan. Ia terdorong membuka bisnis sendiri sebab ingin mengurangi pengangguran di kampungnya.

Gemasnya helm anak-anak di MojokertoGemasnya helm anak-anak di Mojokerto Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim

"Ke depan, saya mau buka toko-toko di pinggir jalan menyediakan banyak motif dan model helm, juga melayani reparasi," terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Padangasri pun mengapresiasi kerja keras Kharis hingga mampu memberdayakan warganya.

"Saya senang karena merasa terbantu merawat masyarakat sini dengan membuka lapangan pekerjaan," tandasnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads