Mentan Amran Ingin Setop Impor Beras dalam 3 Tahun Mendatang

Kabar Nasional

Mentan Amran Ingin Setop Impor Beras dalam 3 Tahun Mendatang

Aulia Damayanti, Samuel Gading - detikJatim
Kamis, 26 Okt 2023 09:28 WIB
Pekerja melakukan aktivitas di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (17/10/2023). Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras hari ini, Selasa (17/10/2023) naik Rp 40 jadi Rp 13.210 per kg beras medium. Dan, naik Rp 20 ke Rp 14.970 per kg beras premium. Data diakses pukul 12.47 WIB.
Ilustrasi (Foto: Chelsea Olivia Daffa/detikcom)
Surabaya -

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman ingin 3 tahun lagi Indonesia bisa menyetop impor beras. Menurutnya, hal ini akan dibarengi dengan swasembada pangan.

"Bukan, bukan tahun depan (stop impor). Kita usahakan 2-3 tahun ke depan. 2-3 tahun kembali stabil swasembada," ujarnya, seperti dikutip detikJatim dari detikFinance.

Amran mengatakan saat ini fokus mendongkrak produksi padi dan jagung untuk menekan impor. Pun, ia berharap Indonesia bisa swasembada pangan untuk mewujudkan setop impor beras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fokus pangan padi dan jagung, ini penting sekali. Impor 3,5 juta beras, kita menekan dulu kembali ke titik 0. Insya Allah masuk swasembada kembali," ucapnya.

Pada 2023, Indonesia mengimpor beras 3,5 juta ton. Di mana 2 juta ton plus 1,5 juta ton untuk akhir tahun ini. Impor beras dilakukan untuk memenuhi stok di cadangan beras pemerintah (CBP) dan sebagai persiapan pasokan saat pemilihan umum (Pemilu) dan Lebaran 2024.

ADVERTISEMENT

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya telah meneken kontrak impor beras 700 ribu ton dari 1,5 juta ton. Impor beras disebut untuk memenuhi kebutuhan penyaluran bantuan pangan beras yang diperpanjang sampai Desember.

"Bulog ditugaskan lagi untuk impor beras sebanyak 1,5 juta ton, dan 700 ribu ton sudah dikontrak untuk tahun ini" kata Buwas sapaan akrabnya. Impor beras ini juga untuk pemenuhan CBP yang idealnya sebanyak 1,2 juta ton pada akhir tahun.

"Stok yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,48 juta ton, jika dikurangi dengan sisa bantuan pangan tahap 2 dan tambahan alokasi Desember, maka stok kita masih cukup banyak," terangnya.




(irb/fat)


Hide Ads