.webp)
Harga minyak dunia bisa mengalami lonjakan terimbas perang Hamas dan Israel. Hal ini mungkin saja terjadi jika Iran terlibat dalam perang tersebut.
CEO Pioneer Natural Resources Scott Sheffield menjelaskan Iran merupakan salah satu produsen minyak dunia. Dan, Iran saat ini mendukung Hamas.
"Jika Iran ikut perang, tentu saja kita akan melihat harga minyak jauh lebih tinggi," kata Sheffield seperti dikutip dari detikFinance, Kamis (12/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muncul kekhawatiran tentang pasokan minyak mentah global jika konflik tersebut meluas. Belum lagi Arab Saudi dan Rusia yang telah memangkas produksi minyak.
Pada hari Rabu, minyak mentah Brent diperdagangkan sedikit lebih rendah menjadi US$ 86,93 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 78 sen atau 0,91 persen menjadi US$ 85,19.
Senin lalu, Brent dan WTI telah melonjak lebih dari US$ 3,50 di tengah konflik Israel dan Hamas, yang dikhawatirkan dapat meningkat menjadi konflik yang lebih luas.
"Saya yakin itu tergantung pada (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu. Jadi tergantung pada seberapa banyak bukti yang dia miliki bahwa mereka (Iran) berada di belakangnya, dan apakah dia memutuskan melakukan sesuatu atau tidak," kata Sheffield.
Diberitakan, jumlah korban tewas perang Israel dan Hamas terus meningkat. Militer Israel pun terus mengumpulkan pasukannya di dekat jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan belum jelas apakah Iran terlibat dalam perang ini atau tidak.
(irb/fat)
