Aan Iqbal (40) sukses membudidayakan anggur berkelas memanfaatkan pekarangan rumahnya. Ustaz pondok pesantren di Desa Kedungmaling, Sooko, Mojokerto ini menjadikan kebun anggur ini agrowisata yang mendatangkan cuan.
Pekarangan seluas 25 x 12 meter persegi di sebelah rumah Iqbal menjelma menjadi kebun anggur yang asri. Sedikitnya 50 pohon anggur tumbuh subur di dalamnya. Dari 50 varietas anggur yang ia tanam sejak 6 tahun lalu, sekitar 20 varietas yang sudah bisa dinikmati buahnya.
"Varietas anggur yang saya budi dayakan dari Rusia, Ukraina, Jepang dan Benua Amerika. Karena anggur habitat aslinya di wilayah subtropis," ujar Iqbal, Senin (9/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puluhan jenis anggur yang dibudidayakan Iqbal berbeda dengan yang beredar di pasaran. Baik dari segi bentuk, tekstur dan rasanya. Antara lain jenis kesfi, baikonur new, jupiter, harold, trans, julian, green jasmine, akademik, snowball, halloween, waterfall, tamaki, donetsky, early adora, new shine muscat dan cotton candy.
Baca juga: 10 Makanan Kesukaan Nabi Muhammad SAW |
![]() |
Varietas di atas menghasilkan buah anggur berwarna hitam, merah dan hijau. Teksturnya ada yang renyah, berair dan kenyal seperti puding. Bentuknya mulai dari lonjong sampai bulat. Rasanya juga tak kalah unik, ada yang manis seperti permen, manis wangi, serta manis sedikit asam.
Sebagai contoh anggur cotton candy yang mempunyai cita rasa manis seperti permen kapas atau arbanat. Anggur ini berbentuk bulat berwarna hijau. Sedangkan green jasmine berbentuk lonjong berwarna hijau. Rasanya tak kalah unik sebab perpaduan manis dengan melati.
"Untuk wisata petik harga anggur di sini Rp 100-350 ribu. Paling mahal jenis halloween, cotton candy dan new shine muscat (NSM). Anggur NSM tidak wangi tapi ada aroma khas namanya muskat, buahnya bisa besar-besar," ungkapnya.
Suami Khoirotun Nisa Latifiyah ini mulai membuka kebun anggurnya untuk agrowisata sejak Agustus lalu. Menurut Iqbal, setiap pohon mampu berbuah sepanjang tahun hingga menghasilkan 70-80 Kg anggur. Selain itu, bapak 2 anak ini juga menjual bibit 20 varietas anggur dengan harga mulai Rp 100 ribu sampai Rp 2,5 juta.
"Paling mahal bibit jenis NSM. Karena buahnya mahal, rasanya enak, pangsa pasarnya luas. Hasil budi daya anggur ini alhamdulillah cukup untuk keluarga dan pengembangan," jelasnya.
![]() |
Budi daya anggur ini digeluti Iqbal sejak 6 tahun lalu. Di tengah kesibukannya mengajar di Ponpes Darul Hikmah, ia memilah jenis anggur yang cocok dibudidayakan di pekarangan rumahnya dalam 4 tahun pertama. Sehingga Iqbal baru bisa merasakan buah kerja kerasnya dalam 2 tahun terakhir. Sayangnya, tahun lalu ia gagal panen karena terdampak musim hujan.
Lulusan Pendidikan Agama Islam Universitas Hasyim Asy'ari, Jombang tersebut kini mampu membudidayakan anggur dari awal sampai panen. Mulai dari pembibitan dengan teknik sambung atau okulasi. Iqbal memilih anggur jenis rootstock sebagai batang bawah karena tahan terhadap penyakit di berbagai karakter tanah.
Sedangkan batang atas menggunakan 50 varietas anggur yang berkelas. Iqbal juga menggunakan teknik own root untuk memurnikan varietas anggur. Tahap pembibitan saja memakan waktu sekitar 2 bulan. "Berbuah paling cepat 6 bulan. Lebih baik dibuahkan setelah pohon dewasa umur 1 - 1,5 tahun," cetusnya.
Media tanam anggur, tambah Iqbal, tak bisa sembarangan karena menjadi 60 persen penentu keberhasilan budi daya. Bapak 2 anak ini menggunakan media tanam campuran fermentasi pupuk kompos, arang, serta tanah humus. Tambahannya 1 Kg campuran dolomit dan tepung gipsum untuk setiap 1 meter kubik media tanam.
"Campuran dolomit dan gipsum untuk menetralkan keasaman tanah, suplai kalsium dan menjaga porositas tanah. Sehingga sirkulasi oksigen lancar karena tanah berongga," tandasnya.
(dpe/iwd)