Sore ini pukul 17.00 WIB, Rabu (4/10/2023) TikTok Shop resmi ditutup berdasarkan peraturan pemerintah. Penutupan TikTok Shop ternyata berdampak ke pedagang yang bergantung pada platform Tiongkok tersebut.
Bahkan, sampai ada yang memilih berhenti jualan. Seperti yang dilakukan pedagang pakaian bernama Angga Sambora. Warga Kecamatan Sukun, Kota Malang itu memilih tidak berjualan lagi setelah TikTok Shop ditutup.
Ia mengaku akan kembali menggantungkan hidup dengan menjadi guru di salah satu madrasah di Malang. Menurutnya, selama ini ia menambah penghasilan dengan berjualan di TikTok Shop.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jualan pakaian di TikTok Shop ini sebenarnya pekerjaan tambahan. Sebab, kalau cuman ngandalin bayaran guru madrasah tidak cukup," ujarnya kepada detikJatim, saat dikonfirmasi.
"Saya pun memilih berhenti berjualan karena masih belum dapat pandangan ke depan ketika TikTok Shop ditutup mulai sore nanti," sambungnya.
Tiga pegawainya yang bertugas mengelola TikTok Shop juga akan kehilangan pekerjaan. Ia mengaku saat ini hanya bisa pasrah dengan kebijakan pemerintah yang menutup TikTok Shop.
"Saya punya pegawai tiga itu mulai admin, packing, tim kreatif buyar setelah ada penutupan TikTok Shop. Sebenarnya saya masih bangun (merintis usaha), tapi harus buyar," ungkapnya.
Seperti diketahui, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang penutupan TikTok Shop. Pemerintah melarang media sosial melayani aktivitas jual beli selayaknya e-commerce (social commerce). Peraturan tersebut ditandatangani Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) pada 26 September 2023.
Larangan berjualan di TikTok tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Aturan itu merupakan revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020.
(irb/fat)