Respons Pedagang di Surabaya Usai Pemerintah Tutup TikTok Shop

Respons Pedagang di Surabaya Usai Pemerintah Tutup TikTok Shop

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 29 Sep 2023 19:05 WIB
Imbas TikTok Shop, suasana sepi di Pasar Turi Surabaya
Imbas TikTok Shop, suasana sepi di Pasar Turi Surabaya. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Pro kontra mewarnai penutupan TikTok Shop di Indonesia. Tidak hanya disuarakan oleh salah satu Crazy Rich Surabaya Tom Liwafa, sejumlah pedagang di sejumlah pusat perbelanjaan turut menyampaikan pendapat masing-masing baik itu pro maupun kontra.

Salah satunya pedagang arloji atau jam tangan di Pasar Turi Surabaya yang hanya mau disebut inisial namanya, H mengaku tidak setuju TikTok Shop dihapus. Sebab, selain jualan secara offline, dirinya juga memanfaatkan TikTok untuk berjualan online.

"Saya tidak setuju kalau ditutup. Selain jual offline di sini kan sepi, kami pakai alternatif pakai olshop. Salah satunya TikTok Shop. Ya meskipun saya baru pakai, tapi lumayan lah daripada tidak ada pemasukan sama sekali," kata H saat ditemui detikJatim di Pasar Turi Surabaya, Jumat (29/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pedagang jam tangan ini mengaku tak bisa mengandalkan penjualan secara offline. Dia menyebutkan bahwa kondisi di Pasar Turi Baru hingga saat ini masih sepi pengunjung.

Sebaliknya, pedagang lain di Pasar Atom Surabaya Sujani mengaku setuju dengan langkah pemerintah. Menurutnya, harga dagangan di olshop TikTok sangat murah dan bisa merusak pasar.

ADVERTISEMENT

"Kalau saya pribadi jujur setuju dengan pemerintah. Sementara saya punya sewa stan juga tidak murah, di TikTok Shop kan juga tidak ada pajaknya, beda dengan marketplace sebelah yang ada 10% pajak," ujarnya.

Pedagang pernak-pernik rumah tangga di Pasar Atom Surabaya itu berharap dengan ditutupnya TikTok Shop pedagang offline bisa kembali hidup dan jaya. Baik yang berada di jalanan maupun di pertokoan hingga mal.

"Ya semoga ada solusi terbaik ya. Ada jalan keluar untuk permasalahan ini. Karena yang sepi sebenarnya tidak hanya di Tanah Abang saja, bisa dikroscek ke Surabaya juga ada," tuturnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads