Bulog Siapkan 300 Ton Beras Subsidi yang Disalurkan ke Ngawi-Madiun Raya

Bulog Siapkan 300 Ton Beras Subsidi yang Disalurkan ke Ngawi-Madiun Raya

Sugeng Harianto - detikJatim
Selasa, 12 Sep 2023 15:02 WIB
penjual beras di surabaya
Beras di pasaran (Foto file: Esti Widiyana/detikJatim)
Madiun -

Bulog Sub Divre IV Madiun menyiapkan 200 hingga 300 ton beras bersubsidi. Beras bersubsidi tersebut secara bertahap akan dijual ke masyarakat untuk menekan kenaikan harga.

"Kita siapkan 200-300 ton beras bersubsidi secara bertahap dilakukan pendistribusian penjualan ke desa-desa wilayah bulog Madiun," kata Kepala Cabang Perum Bulog Sub Divre IV Madiun, Ferdian Darma Atmaja saat dikonfirmasi detikJatim di Kantor Desa Tiron, Selasa (12/9/2023).

Selain itu, kata Ferdian, di tengah terus naiknya harga beras di pasaran, Bulog Madiun juga siap menggelontorkan bantuan beras pangan sebanyak 1.800 ton per bulannya. Bantuan dikhususkan bagi warga yang tidak mampu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi untuk stok beras (bersubsidi) aman. Selain program beras SPHP untuk tiga kabupaten/kota. Dalam bulan ini kita disalurkan bantuan pangan beras tahap kedua dengan jumlah sebanyak 1.800 ton," ujar Ferdian.

Untuk menjaga kestabilan harga, jelas Ferdian, pembeli bisa membeli di pasar. Sedangkan warga tak mampu, tidak perlu berbondong-bondong ke pasar membeli beras. Sebab warga mendapat jatah beras satu bulan 10 kg.

ADVERTISEMENT

"Saat ini kita salurkan beras khusus untuk warga tidak mampu di kantor Desa Tiron. Jadi warga tidak manpu tidak lerlu ke pasar karena sudah dapat jatah 10 Kg setoap warga tidak mampu," tambahnya.

Dia menyebutkan untuk stok beras subsidi yang ada di gudang saat ini mencapai 3.200 ton. Jumlah itu merupakan stok beras SPHP (Stabilisasi pasokan dan harga pangan) atau beras subsidi. Jumlah itu didistribusikan ke tiga wilayah yakni Kota dan Kabupaten Madiun serta Ngawi.

"Kita layani untuk tiga wilayah Madiun Kota dan Kabupaten Madiun serta Ngawi," papar Ferdian.

Sementara harga beras SPHP mulai per 1 September 2023 juga ikut mengalami kenaikan. Untuk harga tebus pedagang di gudang bulog naik dari Rp 8.300 menjadi Rp 9.950 per kilogram dan harga jual pedagang untuk eceran tertinggi naik dari Rp 9.450 menjadi Rp 10.900 perkilogramnya.

"Soal kenaikan harga beras SPHP menjadi kewenangan Badan Pangan Nasional (Bapan). Pasalnya Bapan yang menentukan kenaikkan harga beras SPHP. Sedangkan Bulog hanya melaksanakan perintah dari kebijakan tersebut," tandasnya.

Sulastri (70), salah satu penerima bantuan beras mengaku senang. "Terima kasih pak Kabulog, pak Camat, pak Lurah buat makan sekeluarga enam orang," papar nenek Sulastri.

Harga beras non subsidi di pasaran Kota Madiun, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ngawi jenis medium mencapai Rp 13.000 perkilogram. Sedangkan harga beras premium mulai Rp 14.000 perkilogram.

Sedangkan harga beras medium non subsidi Rp 10.000 perkilogram dan premium sebesar Rp 11.500 setiap satu kilogramnya. Untuk penjualan beras SPHP di pasaran di Kota Madiun, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ngawi, Bulog Madiun memiliki mitra 58 pedagang.

Rinciannya, 11 pedagang di Kota Madiun, 28 pedagang di Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ngawi sebanyak 19 pedagang. Masing-masing pedagang diberikan kuota penjualan beras SPHP paling banyak dua ton setiap minggunya yang dilayani langsung di gudang bulog Madiun.




(dpe/fat)


Hide Ads