Pembangunan pasar Induk Among Tani Kota Batu telah tuntas. Bangunan yang berdiri di atas tanah seluas 34.060,25 m² itu merupakan proyek mewah yang didirikan menggunakan APBN sebesar Rp 166 miliar.
Sebelumnya, proses pembangunan fisik pasar yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu itu dimulai sejak bulan Februari 2022 dan dinyatakan tuntas pada bulan Mei 2023.
Bangunan dengan 3 lantai itu memiliki 1.716 kios dan 914 los. Sehingga total daya tampung pasar Induk Among Tani Kota Batu sebanyak 2.630 unit. Ribuan Kios dan los itu tersebar di 9 zona yang tersedia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk pedagang yang akan mengisi pasar Induk Among Tani Kota Batu ada sebanyak 3.306 pedagang. Dari jumlah tersebut 1.097 diantaranya adalah Pedagang Kaki Lima (PKL) pasar pagi yang belum memiliki SK.
Baca juga: Pasar Induk Among Tani Batu Mulai Dibangun |
![]() |
Penataan pedagang pun telah disusun. Mulai dari penjual daging, sayur, buah ditempatkan di lantai 1. Lalu, lantai 2 akan ditempati penjual aksesoris, konveksi, emas dan elektro. Kemudian, lantai 3 ditempati sentra kuliner.
Terkait fasilitas yang tersedia di Pasar Induk Among Tani Kota Batu meliputi, fasilitas penunjang untuk difabel, tangga darurat, rumah pompa, eskalator hingga saluran drainase.
Meski berbagai fasilitas sudah terpenuhi. Sampai saat ini pasar tersebut masih belum diresmikan dan belum ditempati oleh pedagang.
Proyek mewah ini pada Jumat (8/9/2023) juga sempat ditinjau komisi V DPR RI. Mereka menilai infrastruktur dan fasilitas yang ada di Pasar Induk Among Tani Kota Batu sudah cukup baik. Hanya perlu sedikit penambahan.
"Yang belum ada TPS 3R, nanti harus disiapkan, karena pasar memang harus ada, mungkin kemarin kelupaan untuk menganggarkan TPS3R-nya, insyaallah sesegera untuk diprogramkan," ujar Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI, Sadarestuwati, pada Jumat (8/9/2023).
Selain itu, dirinya juga mengingatkan saat pasar ini dibuka perlu diperhatikan terkait pengelolaan pasar. Ia berharap kebersihan dan ketertiban bisa dijaga sehingga masyarakat yang datang bisa merasa nyaman dan aman.
"Kebersihan juga ketertiban juga harus diutamakan, karena melihat kemegahan pasar ini ketika tidak terawat dengan baik dan kemproh (jorok) untuk pedagangnya, kasihan para pengunjungnya," terangnya.
Politisi PDIP itu juga berharap, pasar bisa segera ditempati oleh para pedagang. Pihaknya juga terus melakukan monitoring pengembangan pengelolaan Pasar Induk Among Tani Kota Batu oleh pemerintah setempat.
"Sejauh mana kemanfaatan bagi masyarakat Batu, baik dari sudut pedagang, konsumen, dari sudut pemerintah daerah juga, harapannya juga berkontribusi ke PAD-nya juga," tandasnya.
(abq/iwd)