Cerita Sukses Ibu Rumah Tangga di Banyuwangi Topang Ekonomi Keluarga

Cerita Sukses Ibu Rumah Tangga di Banyuwangi Topang Ekonomi Keluarga

Eka Rima - detikJatim
Sabtu, 12 Agu 2023 10:42 WIB
Suara tepuk tangan dan yel-yel terdengar dari sebuah rumah sederhana di Dusun Pandarungan, Desa Karangrejo, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi. Rumah itu merupakan basecamp komunitas Perempuan Sentra Pandarungan Mawar
Komunitas Perempuan Sentra Pandarungan Mawar/Foto: Eka Rima/detikJatim
Banyuwangi -

Suara tepuk tangan dan yel-yel terdengar dari sebuah rumah sederhana di Dusun Pandarungan, Desa Karangrejo, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi. Rumah itu merupakan basecamp komunitas Perempuan Sentra Pandarungan Mawar.

Komunitas tersebut beranggotakan 20 ibu rumah tangga. Mereka berkumpul dan berbagi inspirasi dalam Pertemuan Rutin Sentra (PRS).

Mereka adalah potret perempuan-perempuan berdaya yang mampu menopang perekonomian keluarga. Mereka termasuk 35.176 ibu rumah tangga di Banyuwangi yang terpapar bantuan berupa pembiayaan ultra mikro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Komunitas Sentra Pandarungan Mawar, Punirah (52) mengungkapkan sejak 2012, ia dan puluhan ibu rumah tangga di Desa Karangrejo mendapat pendampingan terkait edukasi keuangan dan pengelolaan usaha.

Tanpa agunan mereka bisa mendapat pembiayaan modal usaha mulai Rp 1,5 juta hingga sekarang rata-rata mampu meningkatkan permodalan Rp 12 juta. Bahkan Punirah mampu mengembangkan bisnis kecilnya dengan peningkatan pembiayaan sebesar Rp 27.000.000.

ADVERTISEMENT

Dengan pembiayaan ultra mikro tersebut, puluhan ibu rumah tangga di desanya yang sebelumnya bergantung hidup hanya dari penghasilan suami, kini bisa mandiri. Bahkan mampu membantu keuangan keluarga melalui usaha mandiri dan memberi pendidikan bagi anak hingga jenjang perguruan tinggi.

"Semuanya mulai dapat pinjaman itu Rp 1,5 juta dari BPTN Syariah. Sekarang rata-rata sampai Rp 12 juta. Dari yang tidak punya usaha sampai punya usaha kecil-kecilan. Saya sendiri, waktu pandemi kemarin semua macet, kami para ibu-ibu di desa ini malah membantu keuangan suami. Usaha saya juga makin besar sekarang alhamdulillah," ungkap Punirah, Sabtu (12/8/2023).

Kepala Desa Karangrejo, Subandriyo mengaku terbantu dengan program tersebut. Sejalan dengan upaya pengentasan kemiskinan dan penanganan stanting di Kabupaten Banyuwangi, bantuan pembiayaan terhadap 180 ibu rumah tangga dari sekitar 8 kelompok sentra tersebut, membantu keluarga mengatasi persoalan ekonomi sehingga kecukupan gizi anak juga dapat dipenuhi.

"Ada 1.500 kepala keluarga di Desa saya ini, yang dapat program pembiayaan yang meringankan ini sekitar 180 KK. Ini sangat membantu kami dalam upaya mencapai kesejahteraan keluarga di tingkat desa. Sampai punya produk unggulan di desa kami ini, ada sale pisang itu yang sampai dikirim keluar daerah seperti Sumatra. Itu hasil dari ibu rumah tangga di desa ini," tutur Subandriyo.

Di Banyuwangi, program ini menyasar 24 kecamatan dengan modal pembiayaan mencapai Rp 111 miliar. Ainul Yaqin, Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah mengungkapkan, pembiayaan ultra mikro yang sudah didistribusikan kepada kelompok keluarga inklusi ini, tumbuh setiap tahunnya dengan menyasar 40 juta jiwa dari keluarga prasejahtera produktif yang 'unbankable', karena tidak memiliki catatan keuangan dan dokumentasi legal.

"Program ini berupaya untuk memberikan kesempatan bagi keluarga prasejahtera khususnya ibu rumah tangga, nasabah seperti justru NPF atau gagal bayarnya sangat kecil di angka 3 persen. Padahal jaminan atas pembiayaan ini hanya kehadiran dan tanggung jawab terhadap kelompoknya masing-masing. Permodalan secara nasional sebesar Rp 12 triliun dan semester 1 tahun ini kami mencatatkan laba sebesar Rp 753 miliar," terang Ainul.

Di Kabupaten Banyuwangi, paparan pembiayaan ultra mikro ini mampu menolong 40 persen keluarga prasejahtera untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) juga mendorong peningkatan kesejahteraan keluarga melalui program yang menyasar perempuan di tingkat desa.

Lenny N Rosalin, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA, mengungkapkan Indonesia memiliki 74.962 desa di luar kelurahan, rata-rata 2/3 penduduk desa adalah perempuan dan anak. Menyasar ibu rumah tangga dalam upaya peningkatan kesejahteraan mampu menyelesaikan 2/3 persoalan di tingkat desa.

"Saat ini, Presiden sendiri juga mendorong peningkatan kesejahteraan di tingkat desa dengan menyasar perempuan. Karena berdasarkan hasil kinerja selama pandemi kemarin, usaha mikro ini mampu menyelamatkan perekonomian nasional. Pembiayaan ultra mikro seperti ini tentu mendukung peningkatan kesejahteraan dari kelompok masyarakat yang paling mendasar yakni rumah tangga," ungkap Lenny saat meresmikan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Desa Watukebo, Banyuwangi.




(sun/iwd)


Hide Ads