Petani Bawang Merah di Ponorogo Menjerit Saat Panen: Nggak Balik Modal!

Petani Bawang Merah di Ponorogo Menjerit Saat Panen: Nggak Balik Modal!

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 08 Agu 2023 02:00 WIB
Petani bawang merah di Ponorogo yang ngenes saat panen karena harga jual terlalu murah.
Petani bawang merah di Ponorogo yang ngenes saat panen karena harga jual terlalu murah. (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo - Musim panen bawang merah tiba. Namun, hal itu tidak membuat para petani merasa gembira. Mereka justru ngenes karena harga bawang merah saat ini anjlok. Per kilogram bawang merah dari petani hanya dihargai Rp 12. Padahal harga itu tak sebanding dengan biaya produksi.

Harga bawang merah di tingkat petani sebelumnya mencapai Rp 25 ribu per kilogram. Petani bawang merah di Desa Ringin Putih, Kecamatan Sampung, Ponorogo Titik Suhartati mengeluhkan harga jual yang rendah.

"Harga Rp 12 ribu per kilogram dipastikan nggak bisa balik modal," tutur Titik kepada wartawan, Senin (7/8/2023).

Titik menerangkan harga ini merupakan harga terendah selama dirinya menjadi petani bawang merah. Menurutnya, untuk bisa panen dia sudah mengeluarkan biaya hingga puluhan juta Rupiah.

"Biaya benih saja dulu Rp 57 ribu per kilogram, saya beli sekitar Rp 10 juta. Biaya pupuk, penggarapan lahan, perawatan tanaman Rp 11 juta," kata Titik.

Meski hasil panen kali ini cukup bagus karena musim kemarau dia tetap merasa berat untuk menjualnya karena dipastikan hasilnya tidak akan balik modal.

"Hasil panenan sekitar 18 kuintal dijual Rp 12 ribu per kilogram hanya dapat sekitar Rp 21,6 juta," kata Titik.

Dia berharap pemerintah bisa memberikan kebijakan untuk harga jual bawang merah agar stabil dan bisa menguntungkan petani. Sebagai petani bawang merah dia juga ingin mendapatkan penghasilan yang layak.

"Harapannya ada kebijakan pemerintah untuk masalah harga, entah harga jual, atau diberi bantuan benih atau pupuk," pungkas Titik.


(dpe/iwd)


Hide Ads