.webp)
Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi hari ini mengecek pembangunan Bandara Internasional Dhoho di Kediri. Tidak hanya itu, sebelum berkunjung ke Bandara dia melakukan kunjungan ke Terminal Tamanan Kota Kediri yang sedang dibangun.
Budi mengecek terminal tipe A yang pembangunannya disebut sudah mencapai lebih dari 50 persen tersebut. Namun, usai melakukan pengecekan terminal tersebut Budi enggan menyampaikan keterangan.
Kepala Balai Transportasi Darat Provinsi Jawa Timur Utomo Harmawan saat ditemui detikJatim mengatakan bahwa pembangunan Terminal Tamanan Tipe A itu masih membutuhkan anggaran 20 miliar lagi untuk mencapai finishing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Daftar Terminal di Jawa Timur, Tipe A dan B |
"Sudah 50 persen lebih pembangunannya. Namun Terminal Tamanan Type A ini masih butuh anggaran Rp 20 miliar lagi untuk mencapai finishing," kata Hutomo pada Jumat (14/7/2023).
Selain itu, saat ini Terminal Tamanan Tipe A Kota Kediri yang sudah beroperasi kembali mengalami sedikit kendala imbas pembangunan Jembatan Bandar Ngalim. Imbas pembangunan jembatan itu jumlah bus yang masuk berkurang karena adanya pengalihan jalur.
Sebelum membangun jembatan Bandar Ngalim, jumlah armada bus yang masuk Terminal Tamanan Kota Kediri sekitar 200 armada. Namun, saat ada pembangunan Jembatan Bandar Ngalim, armada yang masuk ke terminal Tamanan Kota Kediri berkurang drastis, yakni hanya 20% saja atau sekitar 20 armada.
"Ada beberapa kendala. Karena ada pembangunan jembatan Bandar Ngalim, jumlah bus yang masuk berkurang hanya sekitar 20 armada, jika sebelumnya mencapai 200 armada, karena pengalihan jalur," ujarnya.
Tidak hanya itu, perlengkapan pendukung di Terminal TamananTipe A Kota Kediri hingga saat ini masih perlu dilengkapi. Sejumlah perlengkapan pendukung yang dibutuhkan itu seperti kursi penumpang di ruang tunggu dan kelengkapan lainnya.
"Kelengkapan Terminal Tamanan Tipe A Kota Kediri masih harus ada perlengkapan pendukungnya seperti kursi penumpang di ruang tunggu, dan kelengkapan lainnya," kata Hutomo.
(dpe/iwd)
