.webp)
Bagi sejumlah sektor usaha kreatif di Banyuwangi, tahun ini jadi tahun menggembirakan. Pasalnya, selama libur Idul Adha dan libur sekolah, sejumlah pusat oleh-oleh kebanjiran pengunjung. Rata-rata pendapatan naik hingga 80%.
Pemilik De Rilief Awalul, produsen aneka jajanan khas Banyuwangi mengungkapkan, selama Pandemi COVID-19 sektor bisnis kreatif terutama produsen jajanan sempat terpuruk lebih 2 tahun.
Tahun 2022 lalu kunjungan wisata belum mampu mengerek pendapatan pengusaha kecil seperti dirinya. Namun libur panjang tahun ini dia mulai bisa merasakan peningkatan penjualan yang signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produksinya mendapat permintaan hingga 80%, rata-rata pesanan yang masuk ke industrinya berupa tahu krispi dengan sambal petis khas Banyuwangi dan street banana aneka toping.
"Alhamdulillah tahun ini naik 80% penjualannya, banyak yang pesan jajanan khas Banyuwangi seperti steak tofu dan banana street aneka toping," terang Awalul kepada detikJatim, Kamis (13/7/2023).
 Pusat Oleh-oleh di Banyuwangi/ Foto: Eka Rimawati |
Peningkatan penjualan dan pengunjung juga dirasakan pusat oleh-oleh terbesar Osingdelles. General Manager Osingdelles Edwin Junianto mengungkapkan peningkatan jumlah pengunjung terasa signifikan. Apalagi ada aneka gelaran pertunjukan yang dihelat Pemkab Banyuwangi.
Selain kunjungan wisata libur panjang, gelaran Banyuwangi Ethno Carnival menjadi salah satu pendorong penjualan hingga 75%.
"Omzet selama gelaran BEC mengalami kenaikan kisaran 75% dibanding minggu sebelumnya. Kami sangat mendukung event-event serupa diselenggarakan di Banyuwangi untuk menunjang perputaran ekonomi yang ada di Banyuwangi. Semoga kegiatan seperti ini sering dilaksanakan," terang Edwin.
Foto: Sejumlah pengunjung yang merupakan wisatawan domestik tampak berswa foto di pusat oleh-oleh dan memamerkan produk hasil belanjaan.
(dpe/fat)
