Dermaga Ponton di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk ditutup sementara selama 240 hari atau sekitar 8 bulan. Penutupan oleh PT ASDP Indonesia Ferry itu dilakukan selama berlangsungnya proses peningkatan kapasitas pelabuhan menjadi tipe dermaga Movable Bridge (MB).
Pembangunan fase pertama dermaga ponton dengan anggaran Rp 5,4 miliar difokuskan di Pelabuhan Gilimanuk. Proyeksinya, dermaga yang kapasitasnya sedang ditingkatkan itu nantinya mampu menampung kapasitas tonase dari 30 ton menjadi 60 ton.
Direktur Utama PT Indonesia Ferry ASDP Ira Puspa Dewi menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas pelabuhan ini dilakukan untuk mengimbangi kepincangan antara pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Utamanya, ini untuk penguatan kepincangan. Di Ketapang beroperasi 4 pelabuhan dengan kekuatan sama, di sini ada 3," kata Ira saat meresmikan ground breaking Dermaga Ponton di Gilimanuk, Jumat (23/6/2023).
Dia berharap keberadaan dermaga MB akan mengurangi aktivitas pengapungan kapal-kapal yang menunggu bersandar. Mega proyek yang dimulai sejak Februari lalu ini ditargetkan rampung pada 31 November 2023.
"Harus rampung 31 November, jadi libur natal dan tahun baru tidak ada lagi pengapungan. Konektivitas menjadi lebih mulus," kata Ira.
(dpe/iwd)