Cerita Penjual Jasa Tukar Uang Baru Berburu dari Bank-Mobil Kas Keliling BI

Cerita Penjual Jasa Tukar Uang Baru Berburu dari Bank-Mobil Kas Keliling BI

Adhar Muttaqin - detikJatim
Rabu, 12 Apr 2023 08:23 WIB
Cerita Pedagang Angpao Lebaran Berburu Penukaran Uang Baru di Mobil Kas Keliling BI
Penjual uang baru di Tulungagung (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung - Mobil kas keliling Bank Indonesia (BI) Kediri melayani penukaran uang emisi baru di Tulungagung diserbu warga. Tak hanya itu sejumlah pedagang uang lebaran juga ikut berburu.

Antrean warga langsung mengular saat layanan kas keliling tiba di Pasar Wage Tulungagung. Dari kapasitas 100 penukar, sejumlah pedagang uang lebaran juga ikut mengantre. Mereka mengaku terus berburu uang baru untuk dijual kembali secara online.

Salah seorang pedagang uang lebaran, Sandra Irawan mengatakan agar bisa mendapatkan kuota penukaran ia harus beradu cepat dengan warga lain dalam mendaftar di website Bank Indonesia.

"Terus terang ini dijual lagi," kata Sandra Irawan saat dikonfirmasi, Rabu (12/4/2023).

Hari ini Sandra membawa enam KTP untuk menukarkan uang baru, masing-masing KTP maksimal bisa melakukan penukaran Rp 3,8 juta, dengan nominal Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000.

"Setiap penukaran seperti ini rata-rata saya tukar Rp 12 juta," ujarnya.

Aksi berburu uang emisi baru tersebut dilakukan sejak mobil kas keliling mulai dibuka. Sandra pun ikut keliling ke berbagai daerah, seperti Kediri, Tulungagung, Trenggalek dan Blitar.

"Animo penukaran uang di online sangat ramai, sampai kehabisan stok. Saya berburu sampai Kediri, Trenggalek, Blitar, masih kurang juga Besok terkahir di Kediri," imbuhnya.

Uang hasil penukaran tersebut selanjutnya dijual kembali secara daring dengan memanfaatkan jejaring media sosial. Dalam penjualan uang baru tersebut, Sandra mengambil jasa atau keuntungan antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000 setiap nominal penukaran Rp 100.000.

"Mulai kemarin sore ramai, seperti biasa mulai puasa 20 hari. Kalau di forum-forum jual beli saling beradu harga," jelasnya.

Menurut pria asli Tanggunggunung, Tulungagung ini nominal uang Rp 5.000 menjadi favorit warga. Bahkan saking tingginya permintaan pecahan Rp 5.000, para pedagang uang kerap kehabisan.

Akibatnya harga jual juga ikut terkerek naik, Rp 100 ribu uang pecahan Rp 5.000 dijual Rp 110 ribu.

"Kalau yang pecahan Rp 5.000 keuntungan Rp 10.000 setiap Rp 100.000," jelas Sandra Irawan.

Salah seorang warga, yang ikut berburu uang bari di mobil kas keliling BI, Afif mengaku harus bersusah payah untuk mendaftar online agar bisa mendapatkan jatah penukaran.

"Ini tadi saya tukar Rp 1,7 juta, maksimalnya itu Rp 3,8 juta. Rencananya mau dipakai uang saku lebaran anak-anak," kata Afif.


(abq/fat)


Hide Ads