Jelang Lebaran, Produsen Parcel di Surabaya Banjir Cuan

Jelang Lebaran, Produsen Parcel di Surabaya Banjir Cuan

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Senin, 10 Apr 2023 11:13 WIB
Karyawan Libon.id mempersiapkan pesanan parsel di Jalan Siwalankerto Surabaya
Karyawan Libon.id mempersiapkan pesanan parcel di Jalan Siwalankerto Surabaya (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Menjelang Lebaran Idul Fitri, masyarakat kerap memburu parcel sebagai hadiah atau apresiasi kepada seseorang. Begitu juga perusahaan dan komunitas yang kerap mengirimkan parcel pada karyawan hingga kliennya.

Di Surabaya, Ramadhan menjadi berkah bagi produsen sekaligus pedagang parcel di Jalan Siwalankerto Selatan 1 ini. Sebab, ia kebanjiran pesanan, baik pre-order maupun pembelian secara langsung.

Penggagas Labon.id Parsel, Agustin Mariana mengatakan, ia telah menekuni bisnis parsel sejak November 2020. Kala itu, ia bersama 3 rekan wanitanya memanfaatkan momen Ramadhan demi menjemput pundi-pundi rupiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelbagai referensi dan cara untuk membuat parsel pun dikumpulkan. Lalu, mereka mengontrak sebuah rumah di kawasan Jemur Gayungan gang 2 Surabaya untuk merintis bisnisnya.

Bagai gayung bersambut, Agustin kebanjiran order. Sebab, saat pertama kali buka, sudah ada puluhan hingga ratusan parcel yang dipesan konsumen dari sejumlah daerah.

ADVERTISEMENT

"Awalnya, sebenarnya kita ada bisnis ke florits. Karena target marketnya sama, lalu menambah ke parcel saat Lebaran," kata Agustin saat ditemui detikJatim, Selasa (4/4/2023).

Wanita asal Krian, Sidoarjo itu menjelaskan, pandemi COVID-19 tak mempengaruhi ia bersama teman dan karyawan untuk berkreasi. Bahkan, satu persatu pesanan dirampungkan sesuai kehendak pemesan.

Alhasil, mayoritas konsumen dari korporasi menggunung sebelum Ramadhan tiba. "Kalau tahun lalu 1 minggu sebelum Ramadhan sudah ramai, kalau tahun ini 3 minggu sebelum Ramadhan sudah banyak yang pesan, tapi kami juga melayani perorangan," imbuh dia.

Karyawan Libon.id mempersiapkan pesanan parsel di Jalan Siwalankerto SurabayaPesanan parsel yang menggunung Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim

Dalam pemasarannya, Agustin mengaku hanya menjajakan via media sosial dan website saja. Bahkan, ia juga memanfaatkan marketplace.

"Kebanyakan konsumen dari luar Surabaya, misalnya dari Pandaan dan Jakarta. Pemesanan ada yang 120 (pcs), ada yang 50, ada yang 30. Satu pun kami layani untuk perorangan, kita juga PO (pre order) makanan-makanan Turkey, itu biasanya yang request dari perorangan," paparnya.

Kendati banjir order, ia mengaku tak mengalami kendala saat mencari dan mendapatkan bahan baku. Begitu juga dengan rotan untuk kerangka parcel, lantaran pihaknya telah bekerja sama dengan supplier dan para pemasok.

Untuk setiap parcel, Agustin mematok harga yang bervariatif, sesuai jenis dan jumlah item yang dipesan. Mulai dari Rp 180.000 sampai Rp 3 juta.

"Selain makanan dan camilan, ada juga yang mix dengan keramik, gelas, sampai produk UMKM, tergantung permintaan konsumen," terangnya.

Hal senada disampaikan partnernya, Nimatus Sholikah. Ia menuturkan, seiring berjalannya waktu, semakin banyak pesanan yang masuk. Bahkan, ia mengklaim pesanan meningkat drastis dari tahun ke tahun.

"Peningkatan 40% sampai 45%, kalau Jatim didominasi pemesan dari Pandaan dan Mojokerto. Mungkin di daerah sana banyak pabrik, jadi lebih banyak yang pesan," ungkapnya.

Kendati begitu, mahasiswa jurusan Agribisnis UPN Veteran Jatim itu menegaskan, masih ada kendala yang ditemui. Menurutnya, SDM untuk pengrajin saat pesanan menumpuk masih menjadi 'momok' bagi mereka.

"Karena untuk melayani korporasi kan skalanya besar dan mendadak, apalagi butuh cepat. Sekarang ada 9 orang karyawan, itu kalau pesanannya banyak biasanya masih kewalahan, tahun ini (saat Ramadhan) misalnya, ada 180 pcs," tuturnya.




(hil/fat)


Hide Ads