Baru-baru ini perusahaan Induk Facebook, Meta telah memecat 10 ribu pegawainya setelah setelah sebelumnya di akhir 2022 memberhentikan 11 ribu orang. Nah, di tengah gelombang PHK itu seorang mantan karyawan Meta ini membagikan pengalaman menarik selama bekerja di sana.
Melalui akun TikTok @maddie_macho, Maddie mengaku pernah bekerja di divisi HRD Meta selama 6 bulan, yakni pada 2021. Video berjudul 'Dibayar USD 190k dengan tidak melakukan apapun di Meta' itu menceritakan bagaimana dia tidak bekerja alias makan gaji buta (gabut) karena saat itu Meta tidak merekrut pegawai baru.
"Kami tidak ditugaskan untuk merekrut siapa pun pada 6 bulan pertama. Bahkan juga di tahun pertama. Hal itu sungguh mengejutkanku. Sempurna, aku akan di sini setahun, tapi tidak sampai," katanya dilansir dari detikInet dari Independent, Selasa (4/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayarannya tinggi, USD 190 ribu per tahun atau sekitar Rp 2,8 miliar. Karena tidak ada pekerjaan, Maddie mengaku sering mengikuti pelatihan yang diberikan Meta. Kadang-kadang juga dia mengikuti meeting.
"Ini bagian yang gila, tim kami banyak meeting. Mengapa kita rapat padahal tidak merekrut pegawai?" katanya.
Selanjutnya, dalam video yang lain, Maddie mengisahkan mengapa akhirnya dia dipecat oleh Meta. Rupanya saat itu videonya mengenai gaji di Meta viral dan pihak Meta tidak senang dengan konten itu.
Terlebih lagi, dia juga membahas bahwa selama bekerja bersama Meta dia tidak memiliki banyak pekerjaan. Akhirnya, Meta memutuskan untuk memberhentikannya.
Maddie sempat langsung bekerja di perusahaan lain, tapi kini fokus sebagai kreator konten. Videonya mengenai pengalaman gabut di Meta itu telah disaksikan ratusan ribu kali. "Sungguh liar, digaji miliaran tapi tidak melakukan apa-apa," tulis sebuah komentar.
(dpe/iwd)