Hingga siang hari tak ada yang berubah dari usaha Rening Astuti (35) di Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung. Beragam produk gerabah mulai ukuran mini hingga jumbo tampak tertata di teras rumah yang juga digunakan untuk hunian.
Beberapa pekerja sesekali tampak melintas membawa barang jadi. Sebuah mobil pikap berjalan pelan meninggalkan komplek industri rumah tangga itu. Bak kendaraan sarat muatan gerabah berwarna merah bata. Produk-produk tersebut hendak dikirim ke kios di wilayah kecamatan.
Usai zuhur pemandangan mendadak berubah. Sebuah meja berbentuk mirip gentong dengan alas kaca di atasnya dipenuhi macam-macam menu. Mulai dari buah-buahan, bahan minuman, hingga lauk pauk. Semuanya ditempatkan di atas wajan gerabah.
Tak berselang lama, dagangan milik Mba' Ning, sapaan akrab Rening Astuti, langsung dibanjiri pembeli. Kebanyakan merupakan emak-emak yang hendak menyiapkan menu buka puasa. Hujan deras yang tetiba turun tak menyurutkan tekat mereka antre membeli menu buka.
"(Saya) jarang masak banget. Soalnya di sini langsung ada menu paket buka puasa," ujar Iis (28), seorang pembeli berbincang dengan detikJatim di lokasi, Minggu (2/4/2023).
Iis pun mengaku mendapat keuntungan ganda dengan membeli paket hantaran ala Mba' Ning. Selain memperoleh makanan siap santap, dirinya juga mendapat bonus tatakan berupa gerabah yang bisa digunakan untuk keperluan lain. Apalagi bahan baku tanah jelas lebih ramah lingkungan.
![]() |
Ini bukan kali pertama Iis belanja paket buka puasa. Biasanya dia memborong buah-buahan dan jajanan untuk dimakan bersama keluarga. Namun sekarang perempuan berjilbab itu memilih menu ayam ungkep. Rencananya paket itu akan dibawa ke rumah mertuanya di Arjosari.
"Insyaallah mau buka puasa di rumah mertua. Jadi sekalian buat oleh-oleh," tuturnya sembari memegang gagang payung yang melindunginya dari hujan.
Rening Astuti, si pemilik usaha mengaku tak punya alasan khusus di balik munculnya gagasan tersebut. Satu-satunya tujuan ingin memudahkan pelanggannya memperoleh menu buka puasa dengan mudah. Jenisnya pun sengaja disediakan bermacam-macam sehingga pembeli punya banyak pilihan.
"Karena di sini temanya adalah gerabah, kita gunakan wadah dari gerabah. Tetapi dengan isian bervariasi. Jadi misalnya nih kita pingin buka (puasa) pakai apa? Nah, di sini kan banyak pilihan," ucapnya.
"Untuk takjil misalnya, kita ada paket isiannya jenang, terus kue tradisional, juga bahan minuman khas Pacitan," imbuh Mba' Ning.
Meski baru pertama kali dilakukan pada Ramadhan tahun ini, namun diakuinya, respons pembeli cukup baik. Tak terkecuali pada produk-produk rumahan yang dia kemas dalam paket. Meski hanya dengan langkah kecil, dia bersyukur dapat ikut membantu pemasaran produk dari rekannya sesama UMKM.
"Mohon doanya semoga lumintu (berkelanjutan) ya," pungkas perempuan yang karib disapa Bu Lurah.
(hil/fat)