Septia Emiliana Putri, salah satu santriwati mengatakan ide stik kulit pisang muncul karena banyak warga sekitar menanam pisang namun minim pemanfaatannya. Para santriwati kemudian mencoba mengolah kulit pisang saat kegiatan ekstra kurikuler SMK.
"Banyak warga menanam pisang tapi kurang dimanfaatkan. Kami akhirnya mengolah jadi cemilan sehat dan enak," kata Septia, Kamis (30/3/2023).
Dia menjelaskan proses pembuatan stik yakni kulit pisang diiris menjadi potongan kecil kemudian dicuci bersih. Setelah itu direndam air sirih dan garam selama 24 jam.
Baca juga: Ramadhan Spesial Bareng detikJatim |
![]() |
Potongan kulit pisang yang sudah siap dicampur adonan tepung lalu digoreng. Setelah matang stik dicampur varian rasa seperti balado dan pedas, BBQ, lalu dikemas.
Stik kulit pisang kreasi santriwati pesantren yang terletak di Desa Areng-areng, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, ini diberi nama "Stik Kulit Gedhang". Stik Kulit Gedhang dijual di kalangan santri dengan harga Rp 6 ribu per kemasan.
Nikmatul Khabibah, guru pendamping mengatakan, kulit pisang kaya gizi, antara lain kandungan air tinggi, karbohidrat yang tinggi, protein, kalsium yang tinggi, fosfor, besi, dan mengandung vitamin B6 serta B12.
"Cemilan ini cocok untuk takjil. Bisa juga untuk hidangan lebaran," katanya.
(hil/fat)