Minyak goreng subsidi Minyakita juga langka di sejumlah pasar di Bojonegoro pada awal Ramadan. Sulitnya pedagang mendapatkan stok Minyakita membuat harganya meningkat dijual melebihi HET bila memang masih ada pedagang yang menjualnya.
Salah satu pedagang pasar tradisional kota Bojonegoro, Yuni (40) menuturkan bahwa minyak buatan pemerintah yang langka menjadi penyebab melambungnya harga minyak gorek kemasan merek lainnya.
"Sekarang jarang ada minyak goreng subsidi Minyakita, kalaupun ada barang tidak banyak dan harganya sudah mahal," ujar Yuni di tokonya, Kamis (23/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum Ramadhan Yuni menyebutkan bahwa stok Minyakita itu masih ada dengan harga rata-rata antara Rp 13 ribu hingga Rp 14 ribu per liter. Sekarang, bila masih ada yang menjual Minyakita, harganya menjadi Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu/liter.
Kenaikan harga Minyakita yang semakin langka itu ternyata menyebabkan harga minyak kemasan lainnya naik drastis dengan rata-rata mencapai 22 hingga 24 ribu per liter.
Senada dengan Yuni, pedagang lainnya Sutini yang berdagang sembako di Pasar Sumberejo juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan Minyakita. Stok di distributor atau penyuplai sangat terbatas.
"Kabarnya dari agen juga sulit barangnya Minyakita ini," ujar Sutini.
Sulitnya minyak subsidi di pasaran juga membuat sejumlah harga sembako dan kebutuhan lain ikut merangkak naik pula dalam sepekan ini. Harga telur di Pasar Kota Bojonegoro saat ini sudah mencapai Rp 30 ribu/kg, sedangkan di pasar Sumberejo tembus Rp 29 ribu/kg. Padahal sebelumnya hanya Rp 23 ribu-Rp 25 ribu/kg.
"Harga telur saat ini juga ikut naik tembus Rp 30 ribu per kilogram di beberapa pasaran," ujar Sutini.
(dpe/fat)