Mantap! Ikan Mas Koki Tulungagung Mulai Diekspor ke Tiga Negara

Mantap! Ikan Mas Koki Tulungagung Mulai Diekspor ke Tiga Negara

Adhar Muttaqin - detikJatim
Senin, 13 Mar 2023 01:01 WIB
ekspor ikan hias tulungagung
Menteri Abdul Halim Iskandar melepas ekspor ikan koi (Foto: Adhar Muttaqin)
Tulungagung -

Kelompok pembudidaya ikan hias di Tulungagung melakukan ekspor perdana ikan mas koki ke tiga negara. Nilai valuasi ekspor mencapai Rp 1,8 miliar/tiga bulan.

Ekspor ikan mas koki ini dilakukan oleh para pembudidaya di Desa Wajaklor, Boyolangu, Tulungagung. Ekspor dilepas langsung oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.

"Ekspor perdana ikan mas koki, ikan mas koki ini khas dari Tulungagung. Saya berharap ekspor ini terus bisa dikembangkan oleh pak Bupati dan seluruh petani ikan mas koki di Tulungagung sampai terbangun sebuah persepsi yang masuk di warga kita termasuk penerima ekspor itu bahwa ikan mas koki itu ya Tulungagung," kata Abdul Halim Iskandar, Minggu (12/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada ekspor perdana ini, petani mengirimkan 30 ribu ikan mas koki dengan kualitas terbaik ke Inggris, Jepang dan Australia. Komoditas ekspor tersebut merupakan hasil budidaya masyarakat dengan pendampingan lintas sektor, mulai dari swasta hingga sejumlah kementerian terkait.

ekspor ikan hias tulungagungFoto: Adhar Muttaqin

Abdul Halim menilai ekspor ini menjadi bukti bahwa masyarakat desa mampu membudidayakan ikan hias dengan kualitas unggul. Di sisi lain, terbukanya pasar ekspor tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para petani, sehingga meningkatkan perekonomian warga desa.

ADVERTISEMENT

Halim menambahkan persoalan pangsa pasar ekspor yang sering dihadapi para pembudidaya ikan hias mampu dipecahkan di Tulungagung dengan sistem kolaboratif antaranya petani, swasta dan lintas kementerian.

"Di sini pasar sudah ada, tinggal bagaimana kita bersama-sama lintas kementerian lintas lembaga bersama-sama Pak Bupati dan masyarakat Tulungagung untuk meningkatkan kebutuhan ekspornya dari 40.000 menjadi 50.000 sampai kepada kondisi yang sudah maksimal," jelasnya.

Sementara itu salah satu salah satu pendamping masyarakat dari Cah Angon Foundation, Gatra Riyaldi Putra, mengatakan pada ekpor perdana tersebut pihkanya mengirimkan 30 ribu ekor ikan mas koki ke Jepang, Inggris dan Australia. Rencananya ekspor akan dilakukan secara berkelanjutan tiga bulan sekali.

"Kita ekspor tiga bulan sekali dengan jumlah 30 ribu ekor. Nilai valuasi dari ekspor tersebut mencapai USD 12 ribu atau Rp 1,8 miliar," kata Gatra.

Menurut Gatra, untuk memproduksi ikan dengan kualitas ekspor tersebut pihaknya melakukan upaya pendampingan selama setahun terakhir mulai dari hulu hingga hilir.

"Konsep pendampingan yang dilakukan oleh Cah Angon Foundation kepada masyarakat Wajaklor adalah konsep yang terorganisir serta fokus di ekosistem terintegrasi dari hulu ke hilir, dari ikan di breeding sampai pembesaran sampai ke market," ujarnya.

Pihaknya berharap semangat petani ikan hias terus tumbuh dan mengalami perkembangan yang signifikan mulai dari kualitas, kuantitas hingga pemanfaatan teknologi.




(abq/iwd)


Hide Ads