Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jatim mengaku optimis bulan Ramadan akan jadi momentum kebangkitan bisnis F&B (Food and Beverage) lokal. Terlebih pandemi COVID-19 sudah bukan merupakan ancaman lagi dengan ditandainya pencabutan status PPKM.
"Dengan begitu, upaya dalam memperluas kanal omni channel (market place) hingga bisa meningkatkan traffic penjualan para pelaku industri F&B di kota pahlawan," kata Ketua Apkrindo Jatim, Tjahjono Haryono, Selasa (7/3/2023).
Tjahjono meyakini momen Ramadan dan Lebaran tahun 2023 bisa memberikan nilai lebih bagi bisnis kuliner baik konvensional maupun digital. Ia bahkan menyebut pertumbuhan food and beverage (F&B) di Surabaya hingga 20% per tahunnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bicara online atau digital, potensinya perlu di-eksplore lagi. Anggota yang bergabung di kami (Apkrindo) ada sekitar 250 owner," ujarnya.
Sedangkan untuk Ramadan ini, pihaknya mengaku akan menggelar festival kuliner. Festival ini akan melibatkan beberapa elemen dan ekosistem bisnis kuliner yang ada.
"Saya sudah bicara dengan perbankan, kami akan mengadakan festival Ramadan di Kya-kya, kalau sudah punya ekosistem, merangkulnya pasti gampang sekali," tuturnya.
Kendati demikian, ia mengaku belum mengetahui pasti target untuk Ramadan. Menurutnya, pihaknya harus mematangkan rencana terutama bersama Pemkot Surabaya.
"Belum tahu (targetnya), karena harus bicara dulu dengan Pemkot, karena mereka ingin festival bulan Ramadan dilakukan di Kya-kya," katanya.
(abq/iwd)