Dua pekan menjelang Ramadan, stok pangan dan harga kebutuhan pokok di Surabaya dipastikan aman. Hal ini dipastikan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil, dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), PD Pasar Surya (PDPS), dan Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya.
Dirut PD Pasar Surya Surabaya Agus Priyo mengatakan pihaknya mendukung langkah Wali Kota Eri Cahyadi dalam mengendalikan inflasi daerah. Pihaknya pun mendata kebutuhan setiap pedagang yang dinaungi oleh PD Pasar Surya untuk disampaikan kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Surabaya.
Menurut Agus, kenaikan harga biasanya karena banyak permintaan. Melalui monitoring yang dilakukan TPID Surabaya, PD Pasar Surya berupaya melakukan melebihi pasokan harga kebutuhan pokok terjangkau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, Kabag Perekonomian, Dinkopdag, dan DKPP bersinergi dengan baik, sehingga pedagang mengalami keuntungan. Artinya, barang yang ada di bawah PD Pasar Surya masih tergolong aman dan insyaallah sampai menghadapi bulan Ramadan bisa dibilang aman," kata Agus dalam konferensi pers di eks Humas Pemkot, Selasa (7/3/2023).
Direktur PD RPH Surabaya Fajar A Isnugroho menjelaskan menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, pihaknya menyiapkan tim monitoring peredaran daging RPH. Ada tujuh pasar yang dipantau harga dagingnya, seperti di Pasar Wonokromo, Pabean, Tambak Rejo, Genteng, Pucang, Kembang, dan Balongsari.
"Dari tujuh pasar itu ditambah dengan beberapa pedagang di depan Arimbi (pasar daging) dan Pegirian, harga daging saat ini masih stabil Rp 1120.000 per kg. Kemudian, Rumah Daging RPH menjelang Ramadhan dan Idul Fitri menyiapkan 8-10 ton stok daging untuk masyarakat Surabaya. Perinciannya 3 ton disiapkan untuk bulan Maret 2023 dan sisanya di bulan April 2023," jelasnya.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (Kabag Perekonomian dan SDA), Dewi Wahyu Wardani mengatakan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Surabaya, setiap harinya memantau harga komoditas di pasar. Seperti kenaikan harga, seperti harga bawang dan cabai.
"Kami berkoordinasi dengan Pak Agus (Dirut Utama PD Pasar Surya), ini menyikapi untuk Ramadan, kita melihat stok di pasar masih cukup, masih terpenuhi dan tidak kekurangan. Maka, dalam satu bulan ke depan kami mengimbau warga Kota Surabaya tidak panic buying," kata Dewi.
Kabid Dinkopdag Surabaya Devie Afrianto mengatakanupaya menekan dampak inflasi dan pengendalian harga, salah satunya adalah melalui kegiatan operasi pasar. Seperti pada periode Februari-Maret 2023 sesuai dengan HET pada komoditi beras yang telah didistribusikan sebanyak 616 ton.
"Untuk mengendalikan inflasi, menjaga stabilisasi harga kita lakukan di pasar tradisional dan untuk menekan dampak inflasinya, kita lakukan (operasi pasar) di kecamatan. Jadi sebenarnya kalau dikatakan kenapa harus ke pasar? karena kita punya keinginan untuk bisa menjaga stabilitas harga. Sebetulnya, operasi pasar tidak untuk masyarakat, tapi untuk pedagang pasarnya, harapannya saat mereka mendapatkan harga kulak yang bagus, harga jualnya juga wajar," urai Devie.
Pihaknya berusaha untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di Surabaya selama bulan Ramadan 2023. Sebab, pihaknya telah melakukan beberapa skema, seperti melakukan subsidi pada ongkos transportasi, hingga berkoordinasi dengan beberapa produsen minyak goreng.
"Kita coba lakukan kerja sama dengan beberapa daerah penghasil (peternakan), yang jelas beberapa skema udah kita siapkan termasuk melakukan subsidi angkot. Jadi kita pernah melakukan kasus seperti ini pada saat ada fluktuasi harga telur. Kita fasilitasi untuk mengambil, jadi ongkos transport bisa kita pangkas dan itu cukup signifikan," pungkasnya.
(esw/iwd)