Naiknya Harga Gabah dan Beras Disambut Baik Petani Lamongan

Naiknya Harga Gabah dan Beras Disambut Baik Petani Lamongan

Eko Sudjarwo - detikJatim
Rabu, 22 Feb 2023 06:00 WIB
sawah lamongan
Sawah di Lamongan (Foto: Eko Sudjarwo)
Lamongan -

Kalangan petani di Lamongan menyambut baik kesepakatan naiknya harga pembelian gabah dan beras jelang masa panen raya padi bulan Maret 2023. Kesepakatan ini berpihak pada petani.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lamongan Suharjito mengatakan HKTI sebagai organisasi yang bergerak di bidang agrikultur menyambut baik kesepakatan antara Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama para pelaku usaha penggilingan padi terkait besaran harga pembelian gabah dan beras menjelang masa panen raya padi bulan Maret 2023 itu.

"HKTI menyambut baik inisiatif pemerintah untuk menaikkan harga gabah dari petani dan beras ini," kata Suharjito saat dihubungi detikJatim, Rabu (22/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Idealnya, ungkap Suharjito, harga gabah di tingkat petani adalah antara Rp 5 ribu hingga Rp 5.500 dan kalau dihargai dibawah Rp 5 ribu atau Rp 5.500 itu petani tidak dapat apa-apa. Apalagi, tandas Suharjito, dengan adanya perubahan musim atau cuaca seperti saat ini petani tidak mampu secara manual mengeringkan gabah hasil panennya sehingga petani harus menyewa alat pengering gabah yang harganya juga tidak murah.

"Pada musim panen seperti sekarang ini di mana terjadi perubahan cuaca, petani tidak bisa mengeringkan gabah hasil panen dan harus menyewa alat pengering gabah yang harganya saja Rp 400 per kilogram," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Terkait sambatnya pedagang dengan naiknya harga gabah dan beras jelang masa panen raya padi bulan Maret 2023 sesuai kesepakatan tersebut, Suharjito menyebut sebenarnya dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah tersebut masih masuk di akal. Siapapun, lanjut Suharjito, bisa menghitung jika gabah dan beras dijual dengan harga seperti kesepakatan tersebut masih ada untung.

"Siapapun bisa menghitung itu, kalau beras dijual dengan harga Rp 9 ribu masih ada untung kok," tambahnya.

Naiknya harga gabah dan beras ini juga disambut baik oleh petani Lamongan lainnya. Khusnul, salah seorang petani dari Kecamatan Mantup juga mengaku jika kabar mengenai naiknya harga gabah ditingkat petani ini bisa membuatnya sedikit bernafas lega. Pasalnya, terang Khusnul, pada saat memasuki musim panen raya harga gabah bisa turun dan tidak sesuai pasaran.

"Senang, akhirnya ada kenaikan harga di tingkat petani," akunya.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama para pelaku usaha penggilingan padi menyepakati harga pembelian gabah dan beras jelang masa panen raya padi bulan Maret 2023. Kesepakatannya, harga gabah dan beras naik sekitar 8-9%.

Penetapan ceiling price ini mulai berlaku pada 27 Februari 2023 sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

"Ceiling price yang disepakati tersebut lebih tinggi sekitar 8 sampai 9 persen dari harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 24 Tahun 2020. Kenaikan tersebut tentunya mempertimbangkan naiknya harga pokok produksi saat ini," ujar Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya.




(abq/iwd)


Hide Ads