Pedagang di Surabaya Keluhkan Operasi Beras Murah yang Dibatasi

Pedagang di Surabaya Keluhkan Operasi Beras Murah yang Dibatasi

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Sabtu, 18 Feb 2023 13:12 WIB
Pedagang di Pasar Wonokromo Surabaya
Pedagang di Pasar Wonokromo Surabaya mengeluhkan pembatasan pembelian beras saat operasi pasar (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Sejumlah pedagang di Pasar Wonokromo Surabaya mengeluhkan stok dan harga beras yang tak menentu. Hal ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir.

Salah satu pedagang di Pasar Wonokromo, Umiratul Khalifah mengatakan, seharusnya pemerintah dapat memenuhi kebutuhan beras murah untuk pasar. Menurutnya, operasi pasar beras murah yang kerap diadakan Pemprov Jatim dengan menggandeng Bulog sejak awal Februari 2023 belum memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar.

"Kalau pas operasi pasar, harga beras medium pas operasi pasar dijual Rp 46.000 per kemasan 5 kilogram (Rp 9.200 per kilogram), terus kita nggak boleh beli banyak, cuma 2 sak," kata wanita yang akrab disapa Bu Umi itu kepada detikJatim, Sabtu (18/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, harga selama operasi pasar di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, Rp 9.450 per kilogram. Meski begitu, ia mengeluhkan hanya dijatah mendapatkan 2 sak kemasan 5 kilogram saja.

"Kalau yang punya uang banyak, dibolehkan beli banyak. Kalau orang kecil, pedagang kecil seperti kita, nggak boleh (beli lebih dari 2 sak kemasan 5 kilogram), nggak tahu kenapa," ujar pedagang ayam potong asal Karangrejo, Surabaya itu.

ADVERTISEMENT

Hal senada disampaikan pedagang sembako di Pasar Wonokromo, Abu Salim. Menurutnya, operasi pasar beras yang digelar untuk menekan kenaikan harga dan kebutuhan masyarakat kurang efektif.

Ia menilai, harganya pun telah melampaui HET, yakni di atas Rp 11.000 per kilogram. Bahkan, sejak 3 bulan terakhir.

"Pas operasi pasar, saya juga dibatasi, cuma boleh (beli) 2 sak kemasan 5 kilogram saja. Kalau bisa ya jangan gitu lah, kita juga rakyat kecil, meski pun ada yang dijual kembali, kalau harga dan stoknya dapat sedikit, kita bati (untung) apa," ujarnya.

Pria asal Pamekasan itu berharap, beras murah dari Bulog melalui operasi pasar yang diadakan Pemprov Jatim benar-benar tepat sasaran. Bahkan, ia mengaku bakal menyampaikan keluhan ini apabila bertemu dan mendapat kesempatan berbincang dengan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

"Kalau beliau (Jokowi) datang terus ketemu, nanti kalau dibolehkan saya mau ngomongin ini," tuturnya.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads