Terungkap Biang Keladi Minyakita Langka di Surabaya

Terungkap Biang Keladi Minyakita Langka di Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 09 Feb 2023 10:30 WIB
minyakita di surabaya
Minyakita. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Minyak goreng subsidi pemerintah Minyakita masih langka di Surabaya. Wali Kota Eri Cahyadi mengakui pedagang pasar tradisional ada kesulitan.

Menurutnya, pedagang yang hendak kulak atau menjual Minyakita harus mendaftar dulu di aplikasi Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah).

"Minyakita sudah kami koordinasikan dengan Pak Mendag dan kami rapatkan dengan direkturnya. Ternyata untuk Minyakita itu setiap pengusaha harus mendaftar ke aplikasi. Nah, pedagang ini kan tidak punya kemampuan (mendaftar aplikasi)," kata Eri di Balai Kota, Kamis (9/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, ia memastikan pemkot akan memberikan pendampingan bagi pedagang yang akan menjual Minyakita dalam hal pendaftaran aplikasi Simirah sesuai aturan.

Bahkan, dalam waktu dekat Kemendag juga akan menggelontorkan Minyakita ke pasar-pasar tradisional di Surabaya. Sehingga 0edagang bisa menjual minyak subsidi pemerintah lagi usai kosong lebih dari satu bulan.

ADVERTISEMENT

"Pak Mendag juga sudah menyampaikan pihaknya akan menggelontorkan Minyakita itu. Karena pada waktu sidak ke Surabaya terkait beras, kami sudah bisa menahan (menstabilkan) berasnya. Kami sampaikan juga terkait dengan minyak, langsung beliau rapat di pemkot dengan menugaskan direkturnya," jelasnya.

Selain itu, kata Eri, pihaknya terus memonitor harga bahan pokok, khususnya minyak goreng dan beras. Termasuk mengawasi pedagang yang menjual produk Minyakita di atas HET.

"Kalau pemkot hanya melakukan cek lapangan, siapa yang menjual (Minyakita) di atasnya HET. Tapi yang melakukan penindakan Satgas Pangan (Pemprov Jatim) kami bukan termasuk Satgas," ujarnya.

Menurut Eri, tugas utama Pemkot Surabaya adalah melakukan operasi pasar begitu ada temuan harga bahan pokok yang melonjak.

"Tugas kita adalah bagaimana ketika ada (harga bahan pokok) yang tinggi, maka kita akan lakukan operasi pasar dan tindakan lainnya," pungkasnya.




(dpe/fat)


Hide Ads