Minyak goreng (Migor) bersubsidi dengan merek Minyakita yang dirilis pemerintah beberapa waktu lalu langka di Kota Blitar. Emak-emak mulai memburu minyakita di sejumlah Pasar Tradisional. Sedangkan stok Minyakita menipis.
Pantauan detikJatim di Pasar Legi Kota Blitar, tampak beberapa emak-emak banyak yang sedang mencari Minyakita. Menurut mereka, minyak goreng hasil subsidi pemerintah itu dinilai lebih murah. Namun, keberadaan Minyakita saat ini sulit dicari.
Salah seorang pembeli, Siti Yulaikah mengaku kesulitan membeli Minyakita. Menurutnya, beberapa kios pedagang tidak memiliki stok Minyakita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enggak ada, belum ketemu yang jualan Minyakita. Banyak yang kosong. Ini masih cari di pedagang lain," ujarnya saat ditemui detikJatim di Pasar Legi Kota Blitar, Kamis (2/2/2023).
Hal serupa juga dirasakan pembeli lainnya, Yulianti. Warga Kecamatan Sananwetan itu mengatakan harga Minyakita lebih murah dibanding dengan minyak goreng merek lain.
Itu karena Minyakita telah disubsidi pemerintah. Namun, saat ini Minyakita sedang langka.
"(Minyak goreng) untuk memasak di rumah sekarang yang curah. Karena sudah mulai terbiasa pake Minyakita, lebih murah. Jadi cari yang enggak mahal," terangnya.
Sementara pedagang Pasar Legi Kota Blitar, Mery menyebutkan stok atau persediaan Minyakita memang terbatas. Keberadaan Minyakita sudah langka sejak tiga pekan terakhir. Para pembeli beralih ke migor curah atau merk lain.
"Iya memang sudah susah carinya, stoknya sedikit sekali. Dari distributor juga cuma sedikit. Ini cuma punya satu dus saja," katanya.
Menurut Mery, saat ini harga Minyakita di pasaran cenderung mengalami kenaikan. Yakni sekitar Rp 16 ribu per kemasan satu liter. Padahal harga Minyakita seharusnya hanya Rp 14 ribu.
"Iya memang naik (harga), sudah dari sana segitu. Makanya kami enggak berani ambil banyak juga. Dari Rp 14 ribu, sekarang jadi Rp 16 ribu - Rp 17 ribu," jelasnya.
Meski naik harga, Kata Mery, pembeli tetap mencari Minyakita. Itu karena harga Minyakita lebih murah dibanding dengan merek lain.
(dpe/fat)