Keren! Perhiasan Perak Handmade Bermotif Majapahit Hanya Ada di Mojokerto

Keren! Perhiasan Perak Handmade Bermotif Majapahit Hanya Ada di Mojokerto

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Minggu, 15 Jan 2023 09:34 WIB
perhiasan model majapahit
Sebagian perhiasan model Majapahit di Agung Silver Jewellery (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto -

Perajin perhiasan perak legendaris di Kabupaten Mojokerto melahirkan produk khas bermotif Majapahit. Tidak hanya itu, penjualan perhiasan buatan tangan (handmade) ini sampai diekspor ke Jerman.

Perhiasan dengan desain Majapahitan di Mojokerto hanya bisa ditemukan di Agung Silver Jewellery, Dusun/Desa Batankrajan, Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Mulai dari model Makutha Raja, Jayanegara, Dyah Pitaloka, Dewianarawati, serta Sangsangan Raja. Setiap model tersedia satu set yang terdiri dari kalung, liontin, gelang, cincin, anting, serta bros.

Pemilik Agung Silver Jewellery, Fauzi Harianzah (34) mengatakan perhiasan bergaya Majapahit itu lahir berkat bantuan mahasiswa jurusan desain produk sekitar tahun 2018. Perhiasan model ini pernah dibeli Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harganya per set Rp 2,5-3 juta pakai bahan perak," kata Fauzi kepada wartawan di rumahnya, Sabtu (14/1/2023).

perhiasan model majapahitProses pembuatan perhiasan model Majapahit di Agung Silver Jewellery (Foto: Enggran Eko Budianto)

Agung Silver Jewellery memproduksi aneka perhiasan berbahan perak, suasa (campuran tembaga dan kuningan), serta paladium yang putih berkilau keperakan. Motifnya pun beragam. Sebagai contoh kalung terdiri dari 3 model, yakni Italia berupa rantai gepeng, model satelit yang utuh dan tebal, serta model bulatan-bulatan.

ADVERTISEMENT

Harganya pun bervariasi tergantung motif dan bahan yang digunakan. Cincin berbahan suasa Rp 60-200 ribu, gelang Rp 120-200 ribu, kalung Rp 150-250 ribu dan anting Rp 50-100 ribu. Sedangkan cincin berbahan perak Rp 120-400 ribu, gelang Rp 250-600 ribu, kalung Rp 250-300 ribu, serta anting Rp 170-400 ribu.

Menurut Fauzi, yang paling diminati saat ini perhiasan custom. Karena pembeli bisa memesan perhiasan sesuai model yang mereka inginkan. "Keunggulan kami handmade, menerima pesanan custom, kualitas bahan dijaga, serta menyediakan bahan selain perak," terangnya.

Bapak anak 1 ini memasarkan produknya secara online. Sehingga pembelinya dari berbagai daerah di Indonesia, baik perorangan maupun toko perhiasan. Bahkan perhiasan handmade Agung Silver Jewellery diekspor ke Jerman sejak sekitar tahun 1993. Pembelinya sama hingga kini, yaitu pemilik toko perhiasan.

"Perhiasan kami unggul karena handmade, produknya lebih detail, lebih bagus dibanding negara lain," jelas Fauzi.

Pesanan dari Jerman, lanjut Fauzi pernah mencapai ribuan perhiasan setiap bulan. Namun, kini ordernya anjlok hanya 100 item setiap 2 bulan. Bom Bali dan krisis ekonomi 1998 menjadi salah satu penyebabnya. Perhiasan yang ia ekspor berupa cincin, gelang, mahkota, liontin dan kalung berbahan perak dan suasa lapis perak.

"Omzet saat ini ekspor ke Jerman Rp 40-50 juta per 2 bulan," ungkapnya.

Ternyata Fauzi menjadi generasi kedua Agung Silver Jewellery. Bisnis ini didirikan mendiang ayahnya, Purbo yang meninggal sekitar satu tahun lalu. Purbo merintis usaha ini sejak 1989 setelah lama menjadi tukang perhiasan di Bali.

Sehari-hari, ia dibantu 3 karyawan. Untuk menghasilkan sebuah perhiasan dibutuhkan waktu yang lama karena semuanya dikerjakan manual. Mulai dari peleburan perak yang dicampur tembaga dengan kadar di atas standar internasional. Yaitu 95 persen perak dan 5 persen tembaga. Selanjutnya logam aloi dibentuk menjadi bahan setengah jadi berupa pelat atau kawat.

"Sistem kerja di sini setiap tukang mengerjakan dari bahan baku sampai finish," ujarnya.

Bahan setengah jadi lantas dibentuk, dirangkai dan diukir menjadi perhiasan sesuai desain. Barulah perhiasan dipoles sampai mengilap. Untuk menghasilkan warna emas, perhiasan dilapisi dengan sedikit emas. Bisa juga menggunakan bahan suasa.

"Lamanya tergantung kerumitan, paling sederhana 3-4 jam, agak rumit sehari cuma bikin 1 item," tandasnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads