.webp)
Harga beras di Ponorogo mulai melambung. Kini menyentuh harga Rp 11 ribu/kg untuk jenis beras IR 64. Sedangkan beras bulog harganya Rp 9,4 ribu/kg namun stoknya sedikit.
Salah satu pembeli, Nur mengatakan dia terpaksa membeli beras meski harganya merangkak naik. Sebab, nasi jadi makanan pokok di rumahnya.
"Ya tetep dibeli tiap hari meski mahal. Sebenarnya keberatan dengan harganya. Tapi gimana lagi," tutur Nur kepada wartawan, Jumat (13/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nur mengaku susah mendapatkan beras bulog meski harganya terjangkau. Akhirnya dia memilih membeli beras dari penggilingan dengan harga Rp 11 ribu/kg.
"Keberatan harganya (beras) mahal. Harapannya turun harganya. Beras bulog susah carinya," tandas Nur.
Sementara, pedagang beras di Pasar Legi Ponorogo, Suhartiningsih menambahkan imbas harga beras yang mahal omzetnya turun.
"Harga beras Rp 10,5 ribu untuk pembelian 25 kilogram kalau eceran Rp 11,5 ribu dari penggilingan," kata Suhartiningsih.
Menurutnya, harga beras mahal kali ini dipicu stok gabah yang mulai habis. Sedangkan permintaan dari luar kota Ponorogo terus ada.
"Jalan keluarnya sekarang masyarakat memilih beras bulog karena terjangkau. Tapi stoknya sedikit, seminggu dijatah 9 ton untuk pasar Legi," imbuhnya.
Pedagang beras lain, Triani juga berharap serupa. Dia ingin agar bulog menyetok beras dua kali dalam seminggu di pasar Legi.
"Bagus beras bulog, harganya lumayan. Barangnya ada kadang tidak. Pembeli lebih banyak yang memilih bulog lebih murah dibanding penggilingan tapi stok sedikit," papar Triani.
Pedagang beras lain, Kayatun menerangkan kenaikan harga beras terus terjadi sejak akhir tahun 2022. Dari awalnya Rp 9,5 ribu/kg naik terus hingga Rp 11 ribu/kg.
"Harga Rp 11 ribu/kg itu beras IR 64 biasa, kalau mahal jarang yang beli. Lebih milih beras bulog, terjangkau Rp 9,4 ribu/kg tapi barangnya susah," pungkas Kayatun.
(abq/fat)
