Cuaca ekstrem sejak akhir Desember 2022 hingga awal Januari 2023 memberi dampak pada harga sayur. Harga penjualan sayur di pasar Surabaya pun naik.
Harga sayur hijau juga naik, meski tidak signifikan. Kenaikan mulai Rp 1.000. Kenaikan ini tak hanya karena faktor cuaca, melainkan peringatan hari besar maupun pergantian juga pengaruh.
"Faktor cuaca jadinya panen ga banyak. Hari besar juga. Kadang seminggu sebelum Imlek nanti ada kenaikan juga," kata Muhtar, salah satu pedagang sayur di Pasar Genteng kepada detikJatim, Rabu (11/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi sama juga terjadi di Pasar Pucang. Harga sayur mulai naik sebelum tahun baru 2022 hingga saat ini.
Sementara harga cabai rawit, cabai besar, bawang putih dan bawang merah di Pasar Genteng, turut naik. Kenaikan ini karena beberapa faktor.
"Cabai rawit naik, Rp 60 ribu per kg sebelumnya Rp 40 ribu per kg. Cabai besar juga baik sedikit, Rp 40 ribu per kg biasanya Rp 30 ribu per kg. Efek cuaca buruk juga," tambah Muhtar.
Sama halnya dengan Eko, pedagang sayur di Pasar Pucang. Ia menyebut harga cabai masih naik sejak Desember 2022 sampai awal Januari 2023 cuaca buruk.
"Cabai naik jadi Rp 50 ribu, tergantung kualitasnya. Naik turun kalau harga cabai," kata Eko.
Bawang merah dan bawang putih juga naik. Ia pun hanya bisa kulak lebih sedikit dan memilih bawang dengan kualitas baik, seperti dari Probolinggo.
"Brambang (bawang merah) naik, ada yang Rp 30-35 ribu sebelumnya Rp 28 ribu, brambang Probolinggo Rp 45 ribu sebelumnya Rp 35 ribu," pungkasnya.
(esw/fat)