Masyarakat kian dimudahkan berburu kuliner, aneka kerajinan dan oleh-oleh khas Kabupaten Mojokerto. Cukup menggunakan aplikasi Tumbas, marketplace yang memajang semua produk lokal Bumi Majapahit.
Aplikasi Tumbas versi mobile dilaunching Bupati Mojokerto pada Rabu (28/12/2022). Dengan begitu, kini masyarakat bisa mengakses marketplace lokal tersebut menggunakan laptop maupun ponsel pintar.
Tumbas merupakan akronim dari Transaksi Produk Unggulan Mojokerto Berkualitas. Aplikasi ini digagas Disperindag Kabupaten Mojokerto sebagai sarana memasarkan semua produk khas Bumi Majapahit. Mulai dari kuliner, sembako, sayur, produk khas, fashion, kerajinan dan aneka produk lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati Ikfina mengatakan aplikasi Tumbas dibuat untuk memudahkan masyarakat yang ingin membeli aneka produk khas Kabupaten Mojokerto. Aplikasi ini juga untuk meningkatkan penjualan para pelaku UMKM dan IKM di wilayahnya.
"Jadi, kalau dagangannya laku, teman-teman pelaku UMKM dan IKM akan terus berproduksi. Sehingga kesejahteraan mereka akan meningkat," kata Ikfina, Minggu (1/1/2023).
DetikJatim mencoba membuka aplikasi Tumbas yang kami unduh dari Playstore. Pada menu kuliner menampilkan beragam produk. Mulai dari jamur krispi, aneka nasi dan mi goreng, capjay, bolen pisang, sambal tabur, kopi Lirang, aneka onde-onde, stik bawang, rempeyek luntas, kue jemblem, sari belimbing wuluh, belalang goreng, hingga bubur sruntul dan sate komo.
Sedangkan di menu kerajinan menjajakan aneka tas dan sepatu, kain tenun Majapahit, keranjang bambu, cobek, tikar pandan, cincin monel, barongan dan wayang kertas. Juga banyak pilihan busana batik yang motifnya khas Kabupaten Mojokerto.
Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto Iwan Abdillah menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan bank milik Pemkab Mojokerto, BPR Majatama untuk menunjang sistem pembayaran di aplikasi Tumbas. Ia optimis aplikasi ini bakal digandrungi masyarakat yang cinta dengan aneka produk khas Bumi Majapahit.
"Karena keunggulan aplikasi Tumbas ada di kekuatan lokal dan kami memang tidak bermaksud untuk menyaingi marketplace yang sudah ada," tandasnya.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
(abq/fat)