Penjual terompet di Kota Pasuruan semringah karena dagangan laris manis menjelang tahun baru. Kondisi itu bertolak belakang dengan penjualan tahun-tahun sebelumnya yang lesu akibat berbagai pembatasan karena pandemi COVID-19.
Ali Sudirman (28), salah satu penjual terompet yang mangkal di kawasan alun-alun mengaku dalam sehari 10-20 terompet terjual. Di tahun-tahun sebelumnya, sehari hanya bisa menjual 3-5 terompet.
"Tahun kemarin sepi, taman-taman dan alun-alun juga tutup," kata penjual asal Lamongan ini, Selasa (27/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama 10 hari terakhir, sebanyak 70 terompet terjual. Omsetnya mencapai Rp 2 juta selama 10 hari.
"Kalau pengunjung di taman-taman ramai, penjualan juga ikut ramai," ungkapnya.
Izrul (27), penjual lain mengatakan jenis terompet yang paling laris berbahan plastik buatan pabrik. Harganya Rp25 ribu - Rp35 ribu.
"Kalau jenis terompet biasa atau yang dibuat dari bahan kertas Rp15 ribu - Rp20 ribu," terangnya.
(abq/iwd)