Seorang desainer di Kota Malang berhasil menciptakan produk ramah lingkungan. Yakni dengan membuat pakaian berbahan limbah jin.
Inspirasi tersebut datang pada Feby Ayusta justru saat dirinya terpuruk karena awal pandemi yang membuat bisnisnya nyaris bangkrut. Selain kehilangan banyak pegawai, bajunya tidak terjual karena nihil pameran digelar. Padahal saat pameran, baju rancangannya kerap terjual habis.
Feby mencari jin tak layak jual yang dibelinya di toko baju bekas. Limbah fashion tersebut kemudian dicuci kembali dan dipermak. Kemudian didesain serta dijahit menjadi outer, jaket, hingga vest, yang memiliki nilai jual jauh lebih tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Sampah jinku banyak, sampah fashionku juga banyak, benar-benar menggunung. Aku padu padankan selama pandemi, buat baju dari bahan sampah fashion. Jadi tetap berkarya, memproduksi sesuatu yang bermanfaat juga, benar-benar aku pilah sampah," kata Feby saat dikonfirmasi, Kamis (22/12/2022).
Karena kerumitan dan limited edition, satu potong pakaian membutuhkan waktu hingga dua hari pembuatan. Setiap baju dijual mulai harga Rp 385 ribu hingga Rp 750 ribu.
Kini Feby fokus menjual lewat pasar digital. Penjualan sustainable fashion buatannya laku keras hingga luar kota, bahkan mancanegara.
Karya inovatif Feby mendapat respon positif dari para pembeli. Selain desainnya yang unik, karya Feby juga dapat menyelesaikan masalah limbah fashion.
(iwd/fat)