Naiknya harga Set Top Box (STB) di Lamongan seiring dengan matinya siaran TV analog dikeluhkan warga Lamongan. Meski demikian, mereka tetap membeli STB karena masih ingin menikmati siaran TV.
Harga STB di Lamongan bahkan telah menyentuh Rp 275 ribu hingga Rp 400 ribu. Padahal sebelumnya sekitar Rp 215 ribu. Agus, salah satu warga di Lamongan mengeluhkan kenaikan harga ini.
"(Bulan) Kemarin saya dapat harga Rp 215 untuk yang kualitas menengah, sekarang harganya sudah mencapai Rp 275 ribu," kata Agus kepada wartawan, Rabu (21/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari penelusuran detikJatim, kenaikan harga STB di Lamongan pun beragam. Pertama Rp 180 ribu kini naik menjadi RP 250 ribu. Sedangkan kedua Rp 215 ribu kini menjadi Rp 275 ribu.
Terakhir atau yang termahal Rp 250 ribu kini menjadi Rp 350 ribu. Namun karena tengah diburu, harga kini melambung hingga Rp 400 ribu. "Harga naik, itupun juga harus antre karena banyak peminatnya," ujar Agus.
Siska, warga Lamongan lainnya menyebut meski telah mengalami lonjakan harga, dirinya terpaksa tetap membeli. Sebab sejak TV analog dimatikan, ia dan keluarganya sudah tak bisa menikmati TV.
"Iya, TV-nya mulai mati dan banyak semutnya, akhirnya beli STB seharga Rp 275 ribu," ungkap Siska yang membeli 2 STB karena satu STB lainnya akan pakai saudaranya itu.
Alfin Mufarihah mengaku harus keluar masuk toko elektronik untuk bisa mendapatkan STB yang sesuai TV-nya. Alfin mengaku rela keliling karena STB di sejumlah toko elektronik langganannya telah kosong.
"Ini tadi saya harus berpindah-pindah toko untuk membeli STB lantaran ada yang tokonya pas stok kosong," imbuh Alfin.
Menanggapi kenaikan STB ini, Kepala Diskominfo Lamongan Sugeng Widodo yang berharap agar produsen STB lebih memperbanyak produk STB-nya. Ini agar harganya bisa terkontrol.
"Saya berharap produsen STB terus berproduksi lebih banyak, sehingga tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan," tandas Sugeng.
(abq/iwd)