Di Balik Harga Meroket, Petani di Sampang Kelimpungan Cari Pupuk Subsidi

Di Balik Harga Meroket, Petani di Sampang Kelimpungan Cari Pupuk Subsidi

Kamaludin - detikJatim
Rabu, 14 Des 2022 16:07 WIB
Petani di Sampang kesulitan mencari pupuk subsidi
Petani di Sampang kesulitan mendapatkan pupuk subsidi (Foto: Kamaludin/detikJatim)
Sampang -

Memasuki tanam padi, petani di Kabupaten Sampang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi. Hilangnya pupuk bersubsidi ini membuat para petani harus beralih menggunakan pupuk nonsubsidi dengan harga tiga kali lipat lebih mahal.

"Saya hanya kasihan teman petani belum dapat pupuk, mereka kebingungan mencari pupuk, kalaupun ada itu pupuk non subsidi yang harganya tiga kali lipat lebih mahal," Kata Hariono, Ketua kelompok tani Desa Kemuning, Kota Sampang, Kepada DetikJatim, Rabu (14/12/2022)

Hariono mengaku saat ini tidak lagi bisa menebus pupuk dengan alasan jatahnya sudah habis. Ia menyebut jatah pupuk di desanya baru terserap 40 ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena di kios kosong saya coba nanya ke distributor namun katanya jatah pupuk di desanya tahun ini habis. Di desa kami itu hanya menerima 40 ton padahal kebutuhan pupuk untuk desa kami jauh lebih besar antara 120 - 130 ton," jelasnya.

Berdasarkan data Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Subsidi Urea 50 kg, harga yakni Rp 112.500. Sedangkan harga pupuk jenis urea nonsubsidi mencapai Rp 550 Ribu/50 Kg.

ADVERTISEMENT

"Ini baru saja saya telpon teman petani di Desa Banjar Billah, Kecamatan Tambelangan harganya urea subsidi itu harganya Rp 150 sampai 200 Ribu," ujar Hariono.

Hanafi (55), petani padi di Kecamatan Camplong membenarkan, bahwa pupuk subsidi saat ini tengah langka. Jika pun ada harga sangat mahal.

"Sejak penyemaian benih itu, kami sudah susah dapatkan pupuk subsidi. Sekarang saat kami sangat membutuhkan malah tambah sulit kalaupun ada itu yang harganya sangat mahal," tutur Hanafi.

Para petani mengaku hanya bisa pasrah meski harus keluar dana lebih besar. Sebab pupuk tersebut sangat dibutuhkan. Apalagi memasuki musim tanam padi.

"Ya mau gimana lagi. Ini kan padi sudah mulai tumbuh perlu segera dipupuk agar tumbuh normal," tandasnya.




(abq/fat)


Hide Ads