Sun Paper Source Buka Kerja Sama Bisnis di World Paper and Tissue Expo

Sun Paper Source Buka Kerja Sama Bisnis di World Paper and Tissue Expo

Dea Duta Aulia - detikJatim
Kamis, 13 Okt 2022 16:25 WIB
Sun Paper Source di Expo
Foto: Sun Paper Source
Jakarta -

Produsen tisu PT Sun Paper Source dan sister company-nya, PT Sopanusa Packaging & Saranasukses menunjukan kinerja perusahaan yang positif. Bahkan ekspor perusahaan tersebut tumbuh 6% dari 2020 ke 2021.

Commercial Director untuk Ekspor Jovita Christin Wijaya PT Sopanusa Packaging & Saranasukses mengatakan dengan pertumbuhan tersebut pihaknya optimistis menutup akhir tahun 2022 dengan kinerja yang lebih memuaskan. Apalagi saat ini sudah dibukannya perbatasan antar negara, membuat pihaknya semakin agresif untuk masuk ke pasar global. Bahkan, 80% kapasitas produksinya untuk konsumen mancanegara.

"Year on year untuk Q2, 2021 versus 2022 juga tumbuh 7%. Masih ada 3 bulan lagi, kami yakin 2022 ditutup dengan pertumbuhan positif," kata Jovita dalam keterangan tertulis, Kamis (13/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khusus untuk pasar dalam negeri, COO PT Sun Paper Source William Yaury mengatakan penjualan tisu di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup baik. Semester 1 tahun 2021 mengalami kenaikan hingga 70% dibandingkan pada 2022 di periode yang sama. Hal itu disebabkan karena pandemi COVID-19 yang mulai terkendali.

"Pertama, orang sudah merasa tisu bagian dari kebutuhan higienitas sehingga untuk sektor retail naik. Kedua, mobilitas sudah normal sehingga tisu untuk sektor away from home seperti hotel dan perkantoran permintaannya kembali tinggi," kata Wiliam.

ADVERTISEMENT

Tingginya permintaan tisu untuk pasar Indonesia disikapi PT Sun Paper Source dengan memberikan kepastian rasa aman dalam penggunaan produknya. Selain mengantongi izin kemenkes, semua merek tisu milik PT Sun Paper telah mendapat sertifikat Halal per Oktober 2022.

"Pasar Indonesia adalah pasar dengan konsumen mayoritas muslim. Kami yakin kepastian Halal menjadi salah satu pertimbangan agar tenang saat membeli atau memakai," jelas William.

Secara segmen, ia mengatakan permintaan tisu di Indonesia didominasi oleh kategori facial tissue dan multipurpose tisu. Berbeda dengan permintaan ekspor yang lebih variatif mulai dari tisu jenis napkin, kitchen towel, hand towel, hingga toilet roll.

William mengatakan pihaknya terbuka untuk menjalin kerja sama bisnis dengan pihak lain. Adapun caranya dengan datang ke World Paper and Tissue Expo 12-14 Oktober 2022 di JIExpo Kemayoran Jakarta.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Liana Bratasida mengakui industri kertas dan tisu sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Secara angka kontribusi terhadap PDB mencapai 0,67% dan devisa negara sebesar US$ 7,5 miliar pada 2021. Ekspor produk kehutanan diduduki industri kertas di peringkat pertama. Ekspor tisu masuk dalam kategori industri kertas. Fakta dan data ini membuatnya yakin industri kertas berpotensi terus tumbuh.

"Gaya hidup yang lebih higienis dan praktis telah mendorong pertumbuhan penggunaan kertas, khususnya kertas kemasan dan tissue secara signifikan," tutup Liana.

(ncm/ega)


Hide Ads