Ikan koi memang dikenal sebagai ikan yang mahal. Harganya tidak hanya mencapai jutaan, bahkan bisa mencapai miliaran. Mengapa ikan ini harganya mahal ya?
Malang Koi Show digelar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) beberapa waktu lalu. Santoso, juri Malang Koi Show menjelaskan, harga koi dipengaruhi oleh berbagai aspek.
"Jadi, yang mempengaruhi harga koi adalah kualitas, bodi, warna, serta kemenangan yang didapat di beragam kontes. Semakin banyak kejuaraan yang diraih, semakin naik pula harganya. Pun dengan keunikan warna dan corak. Semakin unik corak yang ada di kulit ikan, semakin mahal juga banderolnya," jelas Santoso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Santoso mengungkapkan, ia pernah menemui ikan koi dengan harga Rp 1,4 miliar. "Adapun selama ini, ikan termahal yang pernah saya temui yakni seharga Rp 1,4 miliar Rupiah," imbuhnya.
Pria yang sudah menggeluti dunia ikan koi sejak 26 tahun lalu ini menambahkan, ada beberapa aspek yang menjadi poin penilaian dalam ajang koi. Yakni badan dan kualitas kulit menjadi dua hal pertama.
Ia akan menilai kulit koi apakah terlihat kusam atau cerah. Kemudian, tata letak warna atau corak yang dimiliki oleh ikan tersebut.
Namun, jika ikan yang dinilai berwarna polos, maka yang dilihat adalah kualitas kulit tanpa memasukkan corak ikan. Persentase penilaian ikan koi polos yakni 50 persen untuk kulit dan 50 persen untuk bodi. Sementara untuk ikan koi dengan corak ada tiga aspek yang dinilai.
Diketahui, gelaran Malang Koi Show juga menjadi langkah UMM dalam mengembangkan CoE Sekolah Profesional Koi. Ini karena, koi dianggap sebagai komoditas yang menjanjikan di masa depan. Apalagi dengan nilai bisnisnya yang stabil dan terus berkembang.
(hil/sun)