Pengendara kendaraan baik motor, mobil, hingga truk yang hendak mengisi BBM subsidi jenis pertalite atau solar akan dicatat terlebih dahulu pelat nomornya oleh petugas SPBU. Antrean beberapa SPBU di Surabaya jadi agak lebih panjang karena pencatatan tersebut.
Pantauan detikJatim di sejumlah titik SPBU di Kota Surabaya, para pengendara yang hendak mengisi BBM subsidi tampak dicatat pelat nomornya. Petugas memakai mesin elektronik kecil.
Para pengendara mengaku, hal tersebut membuat proses pengisian BBM di SPBU menjadi lama dan terkadang antre.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ilhamsyah, salah satu pengendara roda dua yang mengisi BBM pertalite di SPBU kawasan HR Muhammad, Surabaya mengaku antrean menjadi lebih panjang.
"Ya, lumayan menambah waktu ya, biasanya kan cepat langsung dilayani. Sekarang kayak pakai apa itu, mesin sensor atau alat apa itu, dicatat katanya pelat nomor kita," kata Ilhamsyah.
Menurutnya, SPBU Pertamina harus menyiagakan personel tambahan agar tidak menyita waktu lama.
"Ya yang satu nyatet, yang satunya sudah siap mau ngisi petugasnya. Jadi biar efisien waktunya, mggak buang-buang waktu. Kayak program yang belum siap tapi dipaksakan," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Pertamina angkat bicara. Section Head Comrel MOR V Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Arya Takur menyebut, pencatatan pelat nomor tersebut merupakan uji coba.
"Hal tersebut merupakan uji coba untuk penetapan program subsidi tepat. Kita sedang melakukan uji coba scan QR code hasil pendaftaran subsidi tepat MyPertamina atau pencatatan nopol bagi yang belum punya QR code," jelasnya.
Takur mengakui adanya proses uji coba pencatatan plat nomor tersebut membuat pelanggan mengeluh soal antrean. Namun, hal ini dilakukan demi BBM subsidi tepat sasaran.
"Mengenai antrean panjang dan keluhan lain sudah menjadi bahan evaluasi kami, tapi seharusnya nantinya ketika diimplementasikan, tidak ada lagi antrean. Karena sudah yang seharusnya disubsidi lah yang bisa mengisi pertalite atau solar," tandasnya.
(dte/dte)