Harga BBM Melambung, Tarif Bus Antarkota di Banyuwangi Naik 30 Persen

Harga BBM Melambung, Tarif Bus Antarkota di Banyuwangi Naik 30 Persen

Ardian Fanani - detikJatim
Sabtu, 10 Sep 2022 16:03 WIB
Bus di Terminal Brawijaya Banyuwangi
Bus di Terminal Brawijaya Banyuwangi (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berimbas pada naiknya tarif tiket bus. Pantauan detikJatim, tarif tiket bus antarkota di Terminal Banyuwangi melambung hingga 30 persen.

Hal ini dilakukan oleh operator bus yang melayani jasa angkutan di Terminal Brawijaya, Banyuwangi. Mereka mengklaim kenaikan tarif angkutan ini karena menyesuaikan kenaikan harga BBM.

"Kenaikan tarif tiket diberlakukan oleh masing-masing pemilik armada bus. Bervariatif, berkisar di 15 sampai 30 persen," ucap Kepala Seksi (Kasi) Lalu Lintas UPT Pengelolaan Prasarana Perhubungan (P3) LLAJ Banyuwangi, Sahroni kepada wartawan, Sabtu (10/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sahroni, kenaikan tarif terjadi pada Bus Harapan Baru. Misalnya dari tarif lama Rp 110 ribu, kini menjadi Rp 150 ribu. Ada juga Bus Patas dari Banyuwangi ke Surabaya, di mana tarif awal hanya Rp 170 ribu, kini menjadi Rp 200 ribu.

"Kenaikannya di kisaran Rp 30 ribu saja, itu juga tampaknya sangat wajar dan cukup dipahami oleh para penumpang angkutan umum," cetusnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, ada juga angkutan Bus Mila antarkota antarprovinsi dari Banyuwangi ke Jogja yang juga mengalami kenaikan. Dari tarif awal sebesar Rp 160 ribu, kini menjadi Rp 200 ribu.

"Semua sudah kita data untuk kita laporkan ke provinsi, agar menjadi evaluasi para pimpinan," tuturnya.

Untuk jumlah kendaraan, Sahroni menyebut, setidaknya ada 14 unit kendaraan bus. Diantaranya Bus Harapan Baru delapan unit kendaraan dan enam unit Bus Mila.

"Khusus Bus Mila bisa mencapai delapan unit kendaraan, tergantung jumlah penumpang," ungkapnya.

Sahroni menambahkan, meski tarif angkutan umum mengalami kenaikan. Hal ini tidak berdampak terhadap para penumpang. Karena, para penumpang tampaknya sudah memahami adanya kenaikan harga BBM yang diikuti dengan kenaikan harga lainnya.

"Terpenting kondusif, para penumpang tidak ada penolakan maupun protes terhadap kenaikan tarif. Sehingga, saling memahami adanya kenaikan harga BBM yang cukup berimbas dalam semua sektor," tukasnya.

Selain itu, Sahroni mengaku telah mendata seluruh kenaikan tarif setiap bus angkutan di Terminal Brawijaya.

"Sudah kami sampaikan ke Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim untuk dievaluasi dan ditindaklanjuti," tandasnya.

Sementara itu, salah satu penumpang, Yaqin mengaku memahami kenaikan tarif bus tersebut. Sebab, kenaikan BBM ini juga memukul berbagai sektor ekonomi, termasuk biaya transportasi.

"Ya tentunya tambahan ongkos ya. Tapi bagaimana lagi. Asal ada saja. Daripada bus mogok karena tarifnya tidak boleh naik," pungkasnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads