Cerita-cerita Warga Jatim yang Rela Antre Sebelum Harga BBM Naik

Cerita-cerita Warga Jatim yang Rela Antre Sebelum Harga BBM Naik

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 04 Sep 2022 07:03 WIB
Antrean panjang di SPBU Kota Malang
Antrean BBM di SPBU Kota Malang jelang harga naik. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Surabaya -

Ketika pemerintah mengumumkan harga BBM subsidi dan nonsubsidi naik 1 jam menjelang penerapan masyarakat berbondong-bondong padati SPBU. Selama 1 jam itu antrean kendaraan di hampir semua SPBU di Jatim mengular. Dari yang berburu Pertalite, terpaksa beli Pertamax, hingga Solar.

Di sejumlah SPBU yang ada di Surabaya antrean panjang mobil dan motor mengular bahkan hingga ke jalan. Beberapa di antaranya seperti terlihat di SPBU Jalan Sulawesi, juga SPBU Jalan Raya Lidah Wetan.

Bahkan, akibat antrean panjang mobil yang hendak mengisi full tank Pertalite harga lama itu, Suroboyo Bus yang biasa ngetem tak lebih dari 10 menit untuk mengambil penumpang sempat kesulitan masuk SPBU Lidah Wetan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebaliknya, di kawasan Margomulyo yang biasa dipadati kendaraan besar, antrean cenderung landai. Jelang kenaikan harga solar itu hanya terlihat 2-3 truk baik di SPBU arah Tambak Osowilangun maupun ke arah Tandes.

Meski demikian, di 2 SPBU yang sama terlihat antrean pengendara sepeda motor maupun mobil yang mengular. Mereka rela antre cukup lama demi mendapat harga lama, tapi tak sedikit yang akhirnya putar balik karena tahu pasti tak keburu.

ADVERTISEMENT

Benar saja, menjelang pukul 14.30 WIB, semua mesin dispenser BBM di SPBU Margomulyo arah tandes itu mati. Kepada para konsumen petugas menyebutkan mesin itu mati karena diriset dari pusat.

Tidak hanya di Surabaya, antrean panjang juga terjadi di berbagai daerah di Jatim. Di Sidoarjo, antrean terlihat di SPBU Jalan Pahlawan, Jalan Jenggolo, Jalan Pucang, juga di Jalan Diponegoro.

Antrean terpantau sangat panjang hingga luber ke jalan raya di SPBU Jalan Diponegoro. Di SPBU itu antrean terpantau kurang lebih mencapai 2 kilometer ke jalan raya.

Fenomena yang dikenal sebagai panic buying itu juga terjadi di sejumlah SPBU di Lamongan. Seperti terpantau oleh detikJatim di SPBU Kalikapas dan SPBU Jalan Basuki Rahmat.

Salah satu warga Lamongan Torik mengaku dirinya sengaja tancap gas langsung ke SPBU begitu mendengar pengumuman BBM subsidi dipastikan naik pukul 14.30 WIB. Tujuannya sederhana, ia ingin merasakan

Salah satunya di SPBU Karangente, Banyuwangi. Petugas SPBU segera menghalau warga yang hendak masuk ke dalam SPBU, terutama yang hendak mencari BBM jenis Pertalite.

"Habis, habis! Silahkan ke yang lain saja kalau beli Pertalite," ujar Sutikno salah satu pegawai di SPBU tersebut, Sabtu (3/9/2022).

Hingga akhirnya, apa yang terjadi di SPBU Margomulyo, Surabaya: mesin dispenser BBM mati seketika tepat pukul 14.30 WIB juga terjadi di daerah lainnya.

Pada akhirnya ada pengendara yang berhak merasa beruntung karena telah mendapatkan BBM subsidi harga lama di detik-detik terakhir kenaikannya. Tapi ada juga yang kurang beruntung.

Di Kota Malang sebagian warga meneruskan mengantre untuk mengisi BBM harga baru karena memang butuh mengisi tanki kendaraannya.

"Ya gimana lagi, ini sudah antre ternyata naik harganya. Ya kalau enggak beli bakal diisi apa sepeda motor ini mas?" Ujar Retno konsumen di SPBU Jalan Trunojoyo, Kota Malang.




(dpe/iwd)


Hide Ads