Warga Jember Kecewa Tapi Pasrah dengan Naiknya Harga BBM: Terlalu Mahal

Warga Jember Kecewa Tapi Pasrah dengan Naiknya Harga BBM: Terlalu Mahal

Yakub Mulyono - detikJatim
Sabtu, 03 Sep 2022 19:21 WIB
spbu jember
Warga antre BBM di SPBU Jember (Foto: Yakub Mulyono)
Jember -

Pemerintah resmi menaikkan harga BBM jenis Pertalite, Solar dan Pertamax. Kenaikan yang terjadi pada siang menjelang sore itu membuat sejumlah warga di Jember kecewa sekaligus kaget.

"Saya tahu kalau ada rencana kenaikan BBM dari media dan berita. Tapi untuk kenaikan BBM sore ini ya kaget. Biasanya kan tengah malam dinaikkan," kata salah seorang pengendara motor Fajar Satriawan saat antre BBM di SPBU Jalan Gajah Mada Jember, Sabtu (3/8/2022).

Kendati terjadi kenaikan, Fajar mengaku hanya bisa pasrah. Dia merasa tak ada pilihan lain kecuali harus tetap membeli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi mau bagaimana lagi, karena tidak ada pilihan ya sudah tetap beli BBM," keluhnya.

Menurut pria warga Kecamatan Kaliwates ini, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM sangat mengecewakan. Apalagi dia menilai kenaikannya cukup tinggi.

ADVERTISEMENT

"Karena harganya menurut saya terlalu mahal. Tapi ya kita sebagai rakyat hanya bisa menerima. Apalagi saya sebagai pengguna BBM jenis Pertalite dan untuk kebutuhan kerja," ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai sales produk sabun itu.

Senada dengan yang disampaikan Fajar, warga Kecamatan Kaliwates lainnya Budi juga mengaku kaget saat adanya perubahan harga BBM yang terjadi sore hari.

"Kemarin kan kabarnya mulai tanggal 1 September kemarin. Tapi gak tau juga, kita kan sibuk kerja. Jadi gak ngikuti informasi. Tapi tadi pas sudah naik untuk (harga) BBM subsidi ya kaget," kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu rumah sakit di Jember itu.

Menurut Budi, jika pemerintah memiliki kebijakan untuk menyesuaikan harga BBM, akan lebih bijak jika dapat mempertimbangkan dengan kondisi ekonomi masyarakat.

"Sebenarnya mau naik, ataupun tidak naik terserah. Bukannya sombong. Tapi mungkin bisa dipertimbangkan, karena kasihan buat warga yang ekonominya menengah ke bawah," ucapnya.

"Tapi namanya juga kebijakan pemerintah, kita sebagai rakyat ikut saja. Apalagi BBM ini kita butuh. Kalau saya biasanya pakai pertamax," sambungnya.

Pengawas SPBU di Jalan Gajah Mada, Sarifatul Mardiah mengaku mendapat informasi akan ada kenaikan harga BBM sekitar pukul 13.30 WIB. Pihaknya langsung melakukan penyesuaian alat. Karena kenaikan harga mulai berlaku satu jam kemudian.

"Kita dapat info untuk menyesuaikan harga BBM sekitar jam setengah 2 tadi. Ya alat kami disesuaikan. Kemudian berlakunya itu satu jam setelah informasi yang kami terima," ungkapnya.




(iwd/iwd)


Hide Ads