Tak Perlu Panic Buying, Pertamina Pastikan Stok BBM Jatim Aman hingga Sebulan

Tak Perlu Panic Buying, Pertamina Pastikan Stok BBM Jatim Aman hingga Sebulan

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 01 Sep 2022 21:31 WIB
Gubernur Jatim, Pertamina, dan Kapolda Jatim saat menjelaskan tentang BBM di Grahadi
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Deny Djukardi saat memberi keterangan di Grahadi. (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Warga Jatim berbondong-bondong memenuhi SPBU demi memenuhi tangki kendaraannya dengan BBM selama dua hari terakhir. Aksi panic buying ini menyusul kabar kenaikan harga BBM subsidi pada 1 September yang berembus di masyarakat.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Deny Djukardi menegaskan bahwa stok BBM di Jawa Timur dalam posisi cukup hingga sebulan ke depan.

"Saya sampaikan di awal, kondisi stok BBM wilayah Jawa Timur dalam posisi cukup. Rata-rata berada di posisi dari (bertahan sampai) 10, 30, sampai 40 hari. Artinya, misalnya kalau sampai ada gangguan, kami masih bisa bertahan hingga 30 hari ke depan," kata Deny di Gedung Negara Grahadi, Kamis (1/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deny yang telah mengikuti rapat koordinasi dengan jajaran Forkopimda Jatim mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pertamina di kabupaten/kota maupun dengan pusat. Ia menyebutkan ada 6 terminal BBM di Jatim yang saat ini stoknya aman.

"Saya pantau per pagi hari tadi masing-masing terminal masih kondisi aman. Stok cukup, next suplai sudah jalan dengan baik. Sehingga bisa disampaikan untuk kebutuhan BBM atau cadangan di kami dalam posisi aman," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Deny meminta masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebihan untuk BBM subsidi. Karena hal itu bisa mengganggu stok yang ada di SPBU tertentu yang menjadi sasaran panic buying.

"Sehingga harapan kami ke masyarakat tidak perlu melakukan pembelian secara berlebihan. Karena ini akan jadi sedikit gangguan stok yang ada di SPBU, dan ini berdampak pada pengiriman," katanya.

Ia hanya memastikan bahwa sistem Pertamina dengan SPBU akan memastikan ketersediaan BBM akan terus terjaga. Meski ada pembelian berlebihan Pertamina akan tetap melakukan pengiriman ke SPBU bila memang stoknya menipis.

"Kami sudah lakukan berdasarkan pengalaman, apabila terjadi pembelian berlebih kami mempunyai sistem digital dashboard yang bisa melihat stok SPBU di masing-masing wilayah. Begitu stok itu menunjukkan angka yang kritis atau dalam ketahanan waktu berapa jam saja, terminal terdekat akan langsung melakukan pengiriman," lanjutnya.

Untuk saat ini, Deny meminta seluruh terminal Pertamina di Jatim agar melakukan distribusi BBM sewajarnya demi menghindari penimbunan oleh oknum-oknum tertentu.

"Kami juga sudah menyampaikan kepada teman-teman SPBU agar tetap melakukan penyaluran sesuai kewajaran. Kami juga menghindari jangan sampai BBM yang ada di SPBU disalahgunakan oleh para spekulan," katanya.

Pertamina, kata Deny, juga sudah melakukan monitoring stok di masing-masing SPBU di Jawa TImur sehingga penyaluran BBM dan LPG di masyarakat bisa tetap aman.

"Pihak SPBU sudah kami sudah perintahkan untuk melakukan penyerahan secara normal. Kemudian stok di masing-masing SPBU sudah kami monitor di wilayah Jatim ini. Harapannya penyaluran BBM dan LPG di masyarakat Jatim posisi aman," tandasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads