Warga Jatim berbondong-bondong memenuhi SPBU untuk mengisi BBM selama dua hari terakhir. Hal ini menyusul kabar kenaikan harga BBM subsidi pada 1 September ini.
Dampaknya, tingkat konsumsi BBM subsidi di Jatim meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Tingkat penggunaan BBM subsidi jenis Pertalite yang awalnya 13 ribu kilo liter per hari, membengkak menjadi 14 ribu kilo per hari.
"Ada kenaikan konsumsi BBM jenis Pertalite hingga 7 sampai 8 persen selama Bulan Agustus ini," kata Deden Mochamad Idhani, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus kepada detikJatim, Kamis (1/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya BBM subsidi jenis Pertalite yang meningkat konsumsinya, tapi juga di BBM subsidi jenis Solar. Ada kenaikan konsumsi 10% untuk BBM subsidi jenis Solar.
"Data kami sebelum bulan Agustus, itu di Jawa Timur rata-rata per hari 7.000 kilo liter. Pada Agustus ini meningkat menjadi 7.700 kilo liter per hari, berarti ada kenaikan 10 persen. Jadi ini data bulan ke bulan," jelasnya.
Deden menyatakan, pihaknya belum tahu persis soal isu kenaikan harga BBM subsidi. Sejauh ini, belum ada perintah dari kantor Pertamina pusat.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat tidak melakukan aksi panic buying. Sebab, aksi panic buying hingga ramai-ramai mengisi bensin penuh menyebabkan kuota di sebuah SPBU membengkak.
"Kami mengimbau kepada konsumen untuk tidak perlu khawatir dan tidak panik membeli karena stok BBM di seluruh Terminal BBM Jatimbalinus saat ini aman. Namun, jika terjadi panic buying maka menyebabkan stok di SPBU cepat habis. Sehingga dibutuhkan waktu penyaluran tambahan dari mobil tangki ke SPBU untuk mengisi kembali," pungkas Deden.
(fat/fat)