Sedang hangat menjadi perbincangan masyarakat kabar kenaikan harga BBM, khususnya Pertalite dan Pertamax. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa harga kedua jenis BBM itu bakal naik besok, Kamis 1 September.
Mengenai kabar tersebut Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara. Menurutnya hal itu sudah betul-betul dihitung oleh pemerintah dan nanti akan diumumkan.
"Saya kira itu sudah betul-betul dihitung pemerintah, dan nanti akhirnya akan diumumkan. Ini yang terbaik untuk kita, ini kerja sama kita, dan ini juga bukan masalahnya rakyat miskin atau kaya. Karena ini masalah bangsa. Sama seperti kita menangani COVID-19 lalu," kata Luhut di sela-sela kunjungan kerjanya ke TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar, Bali, Rabu (31/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut menekankan rencana kenaikan harga BBM tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan politik.
"Ini pure buat Indonesia lebih hebat, dan lebih baik ke depannya," katanya.
Rencana kenaikan harga BBM itu sudah muncul sejak beberapa hari terakhir. Pemerintah juga berkali-kali mengeluhkan beratnya beban subsidi yang mencapai Rp 502 triliun.
Dalam berapa waktu terakhir, sinyal kenaikan harga BBM terus berhembus kencang. Seperti dilansir dari detikFinance, Luhut sebelumnya juga menyebut kenaikan harga BBM merupakan hal lumrah yang dihadapi seluruh dunia. Dia lantas menyebut kenaikan harga BBM tidak akan seperti perang dunia ketiga.
"Ini bukan akan seperti perang dunia ketiga, ini memang dinamika yang seluruh dunia menghadapi," kata Luhut saat memberi arahan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (30/8/2022).
Luhut menambahkan, pemerintah telah menyiapkan bantuan sosial (bansos) tambahan sebagai antisipasi jika ada kenaikan harga BBM. Anggaran Rp 24,17 triliun digelontorkan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Lainnya akan ada Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk 16 juta pekerja, serta program Perlindungan Sosial atau perlinsos dan penciptaan lapangan kerja yang dieksekusi oleh Pemda terdiri dari subsidi sektor transportasi ojek, angkutan umum, dan nelayan.
"Dananya ada dan sekarang sedang dipersiapkan sehingga inflasi kita bisa jaga, bisa kita turunkan. Saya kira semua akan jadi lebih baik," imbuhnya.
(dpe/iwd)