Pantauan detikJatim, di SPBU di Jalan Margomulyo arah ke Wilangon tampak sejumlah truk antre mengisi BBM. Untuk sepeda motor, antrean juga tidak memanjang.
Di Jalan Margomulyo arah Tandes, tidak ada antrean panjang kendaraan yang mengisi BBM. Tampak hanya ada sejumlah mobil dan truk mengantre. Padahal, di kawasan ini merupakan wilayah truk-truk melintas dan sering terjadi antrean panjang saat mengisi solar.
Kemudian di Jalan Banjar Sugihan, antrean untuk kendaraan roda empat dan truk landai. Hanya ada antrean sekitar 50 meter untuk pengisian BBM bagi kendaraan roda dua.
Salah satu penjaga SPBU, Ninik mengatakan, ada peningkatan antrean sejak kemarin malam. Namun, hanya di bagian kendaraan roda 2.
"Kemarin malam sempat antre sampai pinggir jalan, tapi hanya malam hari saja. Mobil gak terlalu antre, begitu juga truk," kata Ninik.
Salah satu supir truk, Riki Ardiansyah mengatakan, dirinya mengetahui soal kabar rencana kenaikan BBM.
"Saya dengar katanya masih September. Kalau kita sopir truk kirim muatan, setiap hari ya pasti ngisi bensin, jadi bukan karena mau naik, karena memang sesuai dengan ongkos muatan, jadi tiap hari diisi," terangnya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochamad Idhani mengimbau, warga tidak melakukan panic buying.
Deden menyebut lebih dari 1.400 unit SPBU serta 700 Pertashop di wilayah Jatimbalinus senantiasa berkomitmen untuk mengoptimalkan penyaluran BBM, dan melayani pembelian ke warga.
"Saat ini penyaluran harian BBM untuk jenis gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) di Jatimbalinus sebesar 18.800 Kiloliter (KL) per hari dan untuk BBM jenis Gasoil (Solar, Dexlite dan Pertamina Dex) sebesar 9.000 KL per hari," ujar Deden.
Jumlah tersebut di beberapa waktu terakhir memang mengalami peningkatan permintaan sebesar 5-7%. Kami mengimbau kepada konsumen untuk tidak perlu khawatir dan tidak panik membeli," lanjutnya.
karena stok BBM di seluruh Terminal BBM Jatimbalinus saat ini aman. Namun, jika terjadi panic buying maka menyebabkan stok di SPBU cepat habis sehingga dibutuhkan waktu penyaluran tambahan dari mobil tangki ke SPBU untuk mengisi kembali," jelasnya.
(abq/fat)