Ibu 3 Anak di Mojokerto Cuan Rp 15-30 Juta/Bulan dari Celana Jin Bekas

Ibu 3 Anak di Mojokerto Cuan Rp 15-30 Juta/Bulan dari Celana Jin Bekas

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Senin, 08 Agu 2022 15:10 WIB
jin bekas jadi tas, topi, sepatu
Lia Nirawati ubah jin bekas jadi sepatu, tas, topi bernilai tinggi (Foto: Enggran Eko Budianto)
Mojokerto -

Kreativitas Lia Nirawati (33) mampu menyulap celana jin atau denim bekas menjadi sepatu, topi dan tas bernilai tinggi. Kerajinan yang ditekuni ibu tiga anak ini membuatnya meraup omzet Rp 15 juta setiap bulan.

Bisnis yang dirintis Lia sejak Desember 2021 itu melahirkan sebuah rumah produksi Upcycle Project Indonesia. Kini ia mempunyai sebuah toko sekaligus rumah produksi tas, sepatu dan topi berbahan celana jin bekas di Dusun Damarsi, Desa Kepuhanyar, Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.

Ya, Lia dan 8 karyawannya memang memproduksi tiga jenis kerajinan itu menggunakan celana jin bekas. Sampah celana yang akrab disebut jeans itu ia dapatkan dari temannya yang bekerja di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mojokerto. Tak pelak, bahan baku celana denim bekas untuknya pun melimpah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Teman saya ini memungut sampah dari perumahan-perumahan. Mereka pilah celana jin bekas, dicuci bersih, lalu disetorkan ke saya," kata Lia kepada wartawan di lokasi, Senin (8/8/2022).

Setelah dipastikan benar-benar bersih, celana jin bekas lantas dipotong sesuai pola yang ditentukan untuk sepatu, topi dan tas. Setiap potongan pola dilakukan dengan hati-hati dan teliti untuk mendapatkan tampilan yang paling menarik.

ADVERTISEMENT
jin bekas jadi tas, topi, sepatuTas yang dibuat dari jin atau denim bekas (Foto: Enggran Eko Budianto)

Sehingga saat dirakit menjadi sepatu, tas maupun topi, tampilan yang dihasilkan juga unik. Sepatu pria misalnya, nampak jelas saku celana jin pada permukaan kapnya. Begitu juga pada produk tas ransel yang dihasilkan Upcycle Project Indonesia.

"Tas, sepatu dan topi kami kelebihannya desainnya limited, benar-benar hanya satu di seluruh dunia. Karena kami hanya bikin satu saja produk, tidak bisa bikin persis sama. Karena bahan bakunya adanya benar-benar satu ini," terang Lia.

Ibu tiga anak ini rupanya sudah mempunyai merek sendiri untuk produk sepatu, tas dan topi berbahan celana jin bekas. Kerajinan dengan brand Upject ini ia patok dengan harga bervariasi, tergantung pada tingkat kerumitan pada proses pembuatannya.

Untuk sepatu, ia jual mulai Rp 200 ribu sampai Rp 300 per pasang. Produk paling murah berupa sepatu slip on untuk perempuan Rp 200 ribu sepasang. Sedangkan tas mulai dari Rp 95 ribu sampai Rp 350 ribu. Mulai dari model slempang, tas tangan wanita, sampai tas rangsel.

"Untuk tas tangan atau hand bag Rp 95 ribu, kalau topi wanita Rp 80 ribu," jelasnya.

Pemasaran online produk-produk Upcycle Project Indonesia, kata Lia, selama ini hanya melalui media sosial Instagram. Teknik pemasaran lain melalui event-event pameran yang rajin ia ikuti. Pesanan pun banyak datang dari Jakarta, Malang, Surabaya dan Mojokerto sendiri.

"Selama ini omzet paling tinggi Rp 30 juta sebulan, bulan ini sekitar Rp 15 juta," ungkapnya.

Meski berbahan celana jin bekas, sepatu, tas dan topi buatan Lia nampak bagus layaknya produk baru buatan pabrik. Sepatu dan tas merek Upject ini tak perlu diragukan lagi kekuatannya karena dibuat dengan teliti dan presisi.

"Sepatu kami solnya berbahan karet sehingga nyaman dipakai, tidak licin di lantai dan kuat," cetusnya.

Lia merupakan salah satu pelaku ekonomi kreatif yang mendapatkan perhatian dari Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Sejauh ini ia sudah menerima bantuan mesin jahit dari Pemkab Mojokerto.

"Teman-teman UKM jangan takut beda karena setiap produk pasti punya pasarnya sendiri. Kalau tidak ada pasar, kita ciptakan sendiri Jadi, tetap optimis dan kita kreasikan semampu kita," tandasnya.




(iwd/fat)


Hide Ads