SPBU mini di toko kelontong di Jalan Kolonel Sugiono, Desa Wedoro Timpian, RT 3, RW 6, Waru, Sidoarjo terbakar. Dua orang yakni ibu dan anaknya tewas terbakar. Pertamina pun angkat bicara.
Area Manager Communication Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara Deden Mohchamad Idhani mengatakan pihaknya akan menelusuri apakah SPBU mini itu ada kerja sama resmi dengan Pertamina.
"Kami telusuri dulu apakah itu Pertashop atau bukan. Yang resmi ada kerja sama dengan Pertamina adalah Pertashop. Di luar itu Pertamini dan lain-lain yang tidak ada kerja sama dengan Pertamina bukan ranah kami," katanya kepada detikJatim, Kamis (16/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, peristiwa itu diduga terjadi Kamis pagi sekitar pukul 03.30 WIB. Kapolsek Waru, Sidoarjo Kompol Bunari membenarkan itu. Akibat peristiwa itu ada dua korban tewas dan satu korban menderita luka bakar.
"Dugaan sementara penyebab kebakaran dari pom mini. Saat ini masih dalam pemeriksaan, penyelidikan tim Labfor," kata Bunari di lokasi, Kamis (16/6/2022).
Dugaan ini juga dikuatkan dengan keterangan saksi mata. Sebelum kejadian, warga sekitar sempat mendengar ledakan. Kebakaran hebat itu melalap habis seluruh isi toko dan seisi rumah.
Ibu dan anak penghuni bangunan seluas 6 x 10 meter itu turut tewas terbakar diduga karena terjebak di dalam rumah yang hanya memiliki satu pintu saja. Api diduga berasal dari SPBU mini di depan bangunan yang jaraknya sekitar 1 meter.
Salah satu warga sekitar Yudi menyebutkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Ia mengaku mendengar ledakan keras yang berasal dari rumah sekaligus toko tersebut. Dengan cepat api melalap habis toko kelontong dan seisi bangunan tersebut.
"Saya mendengar ledakan dari SPBU mini itu. Api cepat membesar membakar semua isi toko kelontong itu. Toko kelontongnya ada di pinggir jalan. Buka 24 jam," ujar Yudi.
(dpe/dte)