Mantap, Disabilitas di Banyuwangi Diajak Berwirausaha Barbershop

Mantap, Disabilitas di Banyuwangi Diajak Berwirausaha Barbershop

Ardian Fanani - detikJatim
Kamis, 16 Jun 2022 00:03 WIB
Wujudkan ekonomi mandiri, Banyuwangi gelar pelatihan barbershop
Foto: Wujudkan ekonomi mandiri, Banyuwangi gelar pelatihan barbershop (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Upaya meningkatkan kemandirian ekonomi dan mencetak wirausaha baru terus dilakukan Pemkab Banyuwangi. Terbaru, Dinas Pendidikan Banyuwangi menggelar pelatihan keterampilan barbershop (Salon untuk pria) bagi para disabilitas dan warga belajar (pendidikan kejar paket) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

"Ini adalah bagian dari upaya peningkatan keterampilan vokasi warga agar bisa mandiri secara ekonomi. Tidak hanya barbershop, sebelumnya banyak pelatihan yang telah kita gelar, seperti pelatihan menjahit. Juga ada program pemberian bantuan alat produktif bagi warga untuk meningkatkan usahanya," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani kepada detikJatim, Rabu (15/6/2022).

Ipuk berharap kegiatan pelatihan vokasi ini bisa menjadi bekal untuk membuka usahanya sendiri. Ini juga sekaligus bisa menjadi momentum untuk membangkitkan ekonomi pasca-pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ke depan kami akan terus mengintensifkan pelatihan keterampilan kerja semacam ini untuk mencetak wirausahawan baru di Banyuwangi. Ini semata-mata mendukung pemulihan ekonomi warga pasca-pandemi," terang Ipuk.

Pelatihan ini diikuti 75 peserta warga belajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), masyarakat umum, dan para penyandang disabilitas. Mereka tampak antusias di pelatihan yang digelar pada 13-14 Juni 2022.

ADVERTISEMENT

Plt Kepala Dinas Pendidikan, Suratno mengatakan pihaknya sengaja memilih pelatihan barbershop karena selain mudah dilakukan juga peluangnya menjanjikan. Ini terlihat dari tren potong rambut di barbershop yang terus meningkat

"Sengaja kita pilih barbershop karena yang paling mudah dan murah bisa dilakukan, sementara peluangnya cukup menjanjikan karena saat ini mencukur rambut di barbershop pasarnya sedang bagus," kata Suratno.

Selama dua hari, peserta mendapatkan ilmu dan seluk beluk menjalankan usaha jasa cukur rambut (barbershop), diberikan kesempatan untuk praktik langsung ilmu mencukur rambut dengan didampingi para narasumber berpengalaman, serta mendapatkan seperangkat alat barbershop.

Suratno menambahkan pelatihan keterampilan kerja ini digelar dalam rangka pelaksanaan pendidikan terapan, bagian dari pendidikan kesetaraan. Narasumber yang dihadirkan adalah pengelola lembaga kursus dan pelatihan (LKP) barbershop yang telah memiliki cabang di seluruh Indonesia.

"Usai dua hari pelatihan, peserta tidak serta merta dilepas. Mereka akan diberi bimbingan dan pembinaan berkesinambungan secara online," tutur Suratno.

Tak hanya pelatihan bagi penyandang disabilitas, Suratno juga berharap para peserta pelatihan ini juga turut mengajak rekan-rekannya. Terutama yang belum memiliki ijazah jenjang SMA/sederajat untuk mengikuti pendidikan kesetaraan alias kejar paket.

Hakim, penyandang disabiltas tunarungu mengaku senang dengan pelatihan yang digelar. Sebab ilmu dari pelatihan ini bisa menjadi modal untuk membuka usaha potong rambut. "Saya senang ada pelatihan barbershop. Ilmunya bisa jadi modal kami memulai usaha cukur rambut," kata Hakim dengan menggunakan bahasa isyarat.




(abq/fat)


Hide Ads