Tanpa Subsidi, Minyak Goreng Curah di Kota Blitar Naik Rp 500 per Kg

Tanpa Subsidi, Minyak Goreng Curah di Kota Blitar Naik Rp 500 per Kg

Erliana Riady - detikJatim
Sabtu, 04 Jun 2022 10:49 WIB
Minyak goreng curah kota blitar
Salah seorang penjual minyak goreng curah di Kota Blitar. (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Blitar - Harga minyak goreng curah di Kota Blitar naik Rp 500 per kilogram. Kenaikan harga ini seiring dengan pencabutan subsidi oleh pemerintah per 31 Mei 2022 lalu.

Seperti yang terpantau di Toko Kali Jaya Jalan Mawar, depan Pasar Legi Kota Blitar. Menurut pegawai toko Septi, hari ini migor curah dijual seharga Rp 14.500 per kilogram. Sebelumnya harga jual migor curah per kilogram hanya Rp 14.000.

"Sejak subsidi dicabut itu naik sedikit-sedikit. Awalnya Rp 14.100 per kilogram. Lalu hari ini Rp 14.500 per kilogram," katanya, Sabtu (4/6/2022).

Septi menambahkan, stok migor curah lancar di tokonya. Pengiriman stok terakhir Kamis (2/6/2022) lalu sebanyak 30 drum dengan kapasitas masing-masing 180 liter. Lantaran stok aman, toko ini tidak membatasi jumlah pembelian. Namun, tiap pembeli diminta menyerahkan fotokopi KTP.

"Tidak dibatasi. Hanya masih minta copy KTP saja syaratnya," imbuhnya.

Tak jauh beda dengan toko di Jalan Mawar ini, Toko Setia Jaya di Jalan Bakung juga menjualnya per liter dengan harga Rp 13.200. Dan per kilogram Rp 14.400. Pemilik toko, Peny mengaku pengiriman stok lancar dengan jumlah lebih banyak.

"Awal pekan lalu saya dapat kiriman 80 drum. Pembeli juga makin banyak setelah dengar subsidi dicabut. Tapi kami patok harga dibawah Rp 15.000 per kilo kok," ungkapnya.

Sesuai aturan pemerintah, patokan harga eceran tertinggi (HET) untuk migor curah, Rp 14.000 per liter dan Rp 15.500 per kilogram. Pedagang gorengan mengaku sangat terbantu dengan stok migor curah yang harganya terjangkau dan mudah didapat ini.

"Alhamdulillah bisa jualan lagi. Kami istilahnya bisa bernapas lagi. Jualan gorengan kan minyaknya yang utama. Kalau itu nggak ada, sudah harganya mahal ya mati kami. Ini walaupun jualannya nggak sebanyak yang dulu, tapi bersyukur saja sudah bisa jualan lagi," kata Surti, penjual gorengan Jalan Kalimantan.


(dte/dte)


Hide Ads